Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, melakukan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah dua dari lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diberhentikan sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Ketua Satgas Percepatan Pelaksanaan SPPG Situbondo Fathor Rakhman mengaku telah melakukan rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan MBG karena dinilai penting untuk perbaikan dengan harapan ke depan program pemenuhan gizi berjalan sesuai harapan.
"Ada beberapa catatan dan masukan dari berbagai pihak yang harus kami perbaiki, salah satunya dalam proses memasak MBG," ujarnya di Situbondo, Jawa Timur, Jumat.
Menurut Fathor, dalam pelaksanaan MBG di dapur umum atau SPPG harus sesuai aturan sehingga hasilnya maksimal, termasuk penyajian makanan pun harus memenuhi standar kebersihan dan higienitasnya sebelum didistribusikan ke siswa.
Baca juga: BGN ungkap nitrit pada melon picu keracunan MBG di Bandung Barat
Dapur umum MBG, lanjutnya, dibutuhkan sarana pendukung yang memadai agar makanan yang disajikan tetap higienis dan aman dikonsumsi oleh siswa.
Fathor menyampaikan dalam rapat koordinasi itu juga melibatkan seluruh sekolah penerima MBG mulai dari TK hingga SMA sederajat.
"Kami juga telah menerima masukan dari berbagai pihak termasuk sekolah-sekolah penerima Makan Bergizi Gratis, dan semua itu akan kami gunakan sebagai bahan evaluasi," katanya.
Baca juga: Jadi penopang hidup, ibu hamil di Tangsel minta MBG terus berjalan
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
Informasi dihimpun Antara, penutupan sementara dua dapur umum atau SPPG di Situbondo diduga atas peristiwa ratusan siswa di SMA Negeri 1 Panji mengalami keracunan setelah makan MBG.
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.