Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan sudah mengidentifikasi 17,27 juta ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) yang siap diperdagangkan di bawah skema perdagangan karbon dengan Verra.
"Saya mendeteksi cukup besar, hari ini saja Verra ini sebenarnya sudah di-listed mereka itu hampir 15 juta CO2e teman-teman di HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Jadi ini yang sudah diverifikasi oleh Verra, begitu kita MRA, mereka tinggal keluarkan dokumennya," kata dia setelah penandatanganan kerja sama saling pengakuan (Mutual Recognition Agreement/MRA) dengan standar karbon global Verra di Jakarta, Jumat.
Tidak hanya dari perusahaan yang sudah menjalani verifikasi, terdapat potensi 3 juta ton CO2e yang sudah siap untuk ditambahkan.
Secara rinci terdapat potensi kredit karbon 17,27 juta ton CO2e untuk diperdagangkan dalam skema Verra terbagi dalam sejumlah proyek, dengan target dapat dikeluarkan pada pertengahan 2026.
Baca juga: Jaga integritas, Menteri LH: Jangan main-main dengan pengukuran karbon
Karbon tersebut adalah karbon hayati atau yang berasal dari alam (nature based solution).
"Karena semuanya nunggu nature based solution ini yang kemudian sebagian besar dikoordinir oleh pasar Verra ini. Begitu Verra tanda tangan, maka akan mengalir," kata Hanif.
Dia mengatakan dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 (COP30) di Belem, Brasil pada November mendatang, Indonesia dapat memamerkan 50 juta ton CO2e emisi yang berhasil dikurangi dalam berbagai upaya dan siap diperdagangkan dengan berbagai pihak.
Tidak hanya itu, katanya, Indonesia juga memiliki sisa carbon vintage atau jumlah pengurangan karbon yang sudah diinventarisasi dan belum dibeli atau dikompensasi oleh negara maju yang menjanjikan pendanaan iklim maupun lembaga internasional lainnya.
"Kita juga memiliki 530 juta ton karbon vintage, karbon yang dihitung di bawah 2020, sampai ke bawah, 2014. Itu juga salah satunya telah dikontribusi oleh Pemerintah Norwegia, sebesar dalam rupiah Rp4 triliun untuk 20 juta ton saja. Jadi kita masih punya banyak," katanya.
Baca juga: RI-Verra resmi kerja sama MRA perluas potensi karbon di Tanah Air
Baca juga: Indonesia siap perluas potensi karbon hayati dengan MRA bersama Verra
Baca juga: Kemenhut: Karbon dari kawasan berkonflik tak ikut perdagangan karbon
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.