Jakarta (ANTARA) - Dua tim siswa dari Mentari Intercultural School Jakarta meraih dua medali perak serta penghargaan khusus dari Hong Kong dalam ajang Japan Design, Idea, and Invention Expo (JDIE) 2025 yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang, 5-6 Juli 2025.
"Capaian itu bukan hanya kebanggaan bagi para siswa dan sekolah, namun juga menjadi prestasi yang membawa nama baik Indonesia di kancah inovasi dan teknologi internasional," kata Kepala Sekolah SMP Mentari Intercultural School Jakarta Aluysius Songky Widya Ananta dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa.
Tim pertama yang menyabet medali perak melalui karya mereka berjudul Smart Irrigastion System terdiri atas Arga Fatah Mulyanto, Kalinda Zafina Arghya Ardilestanto, dan Aglaia Zhyakeira Bakri.
Sistem yang dikenalkan dirancang untuk mengatur jumlah air dan pupuk yang digunakan oleh petani secara efisien dengan bantuan aplikasi mobile.
Baca juga: Mahasiswa Unand sabet medali perunggu Japan Design Idea Invention Expo
Selain itu, teknologi ini mampu memberikan laporan harian kondisi tanah serta beroperasi secara otomatis tanpa kehadiran langsung petani di lapangan. Dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), sistem ini juga dapat berfungsi sebagai sarana konsultasi pertanian berbasis digital bagi para petani.
Karya kedua yang bertajuk Modern Scarecrow merupakan ciptaan tim kedua yang terdiri atas Habilla Zaira Madjid, Ennoia Aidan Pratharna Pangganjar, dan Daris Hanifta Teguh.
Proyek itu dijelaskannya menawarkan solusi modern terhadap permasalahan hama di sektor pertanian, khususnya terhadap ancaman dari burung, serangga, dan tikus.
Alat ini mampu bekerja secara otomatis dan dikendalikan dari jarak jauh melalui aplikasi mobile. Kecerdasan buatan yang disematkan memungkinkan alat untuk membaca pola pergerakan hama serta mengambil keputusan mandiri.
Baca juga: Delegasi FK UIN Jakarta raih medali perak dalam ajang sains WICE 2024
"Dengan semangat inovatif dan kolaboratif, para siswa Mentari Intercultural School Jakarta membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing dan unggul di tingkat global," ujar Aluysius.
Ia menyatakan prestasi di JDIE 2025 ini menjadi bukti konkret bahwa pendidikan yang mendukung kreativitas dan inovasi mampu menghasilkan karya berdampak nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, pihak sekolah akan terus mendorong pengembangan potensi siswa melalui pembelajaran berbasis riset dan penerapan teknologi masa depan
Sebagai informasi, JDIE 2025 diikuti oleh lebih dari 366 tim dan diselenggarakan dalam mempertemukan ide-ide inovatif dari para pelajar, mahasiswa, dan peneliti muda dari seluruh dunia.
Baca juga: Indonesia sabet medali perak dan perunggu Olimpiade Matematika Jepang
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.