Obama siapkan tiga pemuda Indonesia jadi pemimpin global

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat ke-44, Barrack Obama, memilih tiga pemimpin muda asal Indonesia untuk dimentor langsung dan disiapkan menjadi pemimpin global.

Terpilihnya Billy Mambrasar, Hatta Kresna Aditya dan Nashin Mahtani bertepatan dengan momentum Majelis Umum PBB di New York dan Konferensi COP 30 di Brazil pada 2025.

Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, ketiganya akan dimentor melalui program Obama Foundation Fellowship 2025 dan bertemu langsung dengan Obama di Amerika Serikat dalam waktu dekat.

Ketiganya dipilih langsung Obama berkat karyanya di masyarakat dalam membuat perubahan positif di berbagai bidang serta prestasi akademis, selain rekam jejak kepemimpinan mereka di Indonesia.

Sebelumnya Billy telah bertemu dengan Obama pada 2015 saat terpilih untuk mewakili Indonesia dalam program Young South East Asia Leaders Initiative (YSEALI).

Bahkan sejak terpilihnya Obama pada 2009 dan terinspirasi dari kampanyenya yang bertajuk: "We can", Billy mendirikan sebuah yayasan yang dinamai Kitong Bisa untuk membantu memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak di Papua.

Putra Papua pertama lulusan Harvard University sekaligus alumni ITB itu juga mendirikan pergerakan lingkungan untuk mengurangi sampah plastik yang dikenal dengan CONTAINDER.

Billy pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI bidang Inovasi periode 2019-2024 dan kini berkarya sebagai Tenaga Ahli Deputi Investasi dan Pengusahaan BP Batam.

Sementara itu, Hatta juga berkontribusi bagi Indonesia melalui pendirian "Rahsa Nusantara" yang membantu masyarakat adat di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Kalimantan, untuk dapat melindungi lingkungan dan mendapat penghasilan yang berkeadilan.

Pemuda asal Bandung ini merupakan lulusan Teknik Elektro ITB, dengan nilai akademis di atas rata-rata.

Disebutkan pula bahwa Nashin juga mengeluarkan inovasi bernama "Peta Bencana Nasional" yang membantu Pemerintah Indonesia, khususnya BNPB, untuk memetakan potensi bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan dan gempa bumi.

Dengan teknologi tersebut, pemerintah dapat membuat kebijakan dan intervensi program yang tepat menyasar masyarakat yang paling rentan membutuhkan saat terjadi bencana, seperti dikutip.

Lulusan Universitas Waterloo Kanada itu kini mengabdikan dirinya dengan membuat giat sosial di Bali.

Setelah mengikuti mentoring, ketiganya akan dilibatkan dalam berbagai program Pembangunan Internasional yang dipelopori Obama.

Baca juga: Indonesia dorong strategi baru pembangunan pemuda ASEAN pasca-2025

Baca juga: Menteri P2MI jadikan pemuda sebagai mitra strategis pembangunan

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |