Misi Bisnis INA-LAC raup kesepakatan senilai 9,7 triliun rupiah

1 hour ago 2

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan nilai transaksi yang tercapai selama penyelenggaraan Misi Bisnis Indonesia-Amerika Latin dan Karibia (INA-LAC) pada 22—23 September 2025 di Sao Paulo, Brasil, sebesar 581 juta dolar AS (sekira Rp9,7 triliun).

Menurut pernyataan tertulis Kemlu yang diterima di Jakarta, Jumat, angka tersebut terdiri dari transaksi konkret senilai 297 juta dolar AS (Rp4,9 triliun) dan potensi kesepakatan senilai 284 juta dolar AS (Rp4,7 triliun) yang berasal dari berbagai sektor strategis seperti otomotif, pertambangan, dan pariwisata.

Kemlu menyebutkan bahwa pada 23 September, peserta misi dagang Indonesia telah melakukan serangkaian kunjungan ke perusahaan dan asosiasi terkemuka Brasil yang bergerak di industri dirgantara, kosmetika, dan otomotif.

Dalam kunjungan tersebut, perwakilan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah bertemu dengan mitra Brasil Embraer untuk membahas pemeliharaan pesawat TNI AU sebagai tindak lanjut nota kesepahaman yang diteken di Rio de Janeiro pada 17 November 2024.

Kerja sama tersebut mencakup revitalisasi pesawat Super Tucano dengan memberdayakan PT DI sebagai mitra lokal, kemudian pengadaan suku cadang, dan dukungan pemeliharaan armada pesawat yang ditargetkan terwujud pada akhir 2025.

Menurut Senior General Manager PT DI Indar Atmoko, partisipasi pihaknya dalam Misi Bisnis INA-LAC memberi kesempatan berharga untuk membuka jalan bagi kolaborasi industri dirgantara yang lebih erat antara Indonesia dan Brasil.

Lebih lanjut, peserta misi dagang berkunjung ke perusahaan kosmetika O Boticário untuk menjajaki peluang pemanfaatan sawit Indonesia sebagai bahan baku serta memperkenalkan sertifikasi halal sebagai jaminan kualitas dan nilai tambah untuk bersaing di pasar global.

Pertemuan juga dilangsungkan antara Sindipeças/Abipeças yang mewakili industri otomotif Brasil dengan perwakilan industri otomotif Indonesia, seperti Toyota Group Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Indonesia dan Brasil menjajaki peluang industri komponen otomotif di Brasil peluang kolaborasi antara perusahaan komponen kendaraan, serta saling berbagi pengalaman terkait operasional dan regulasi.

Menurut Kemlu RI, Misi Bisnis INA-LAC kali ini berhasil mempertemukan pebisnis Indonesia dengan 120 pengusaha sesuai sasaran dan menghasilkan 220 pertemuan bisnis.

Delegasi Indonesia terdiri dari 1 institusi, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), dan 14 perusahaan berskala menengah hingga besar yang mewakili berbagai sektor di Indonesia.

Baca juga: Wamenlu sebut Amerika Latin mitra strategis di bidang mineral kritis

Baca juga: Indonesia bidik pasar pemeliharaan pesawat di Amerika Latin

Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |