Gempa dangkal magnitudo 4,5 guncang Tanggamus Lampung

1 hour ago 2
Gempa bumi itu dirasakan di daerah Kota Agung dan Limau dengan skala intensitas II-III MMI

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa dangkal dengan kedalaman lima kilometer mengguncang wilayah Tanggamus, Lampung, pada Jumat, pukul 21:55 WIB.

Dalam laman resmi BMKG yang dikutip dari Jakarta melaporkan pusat gempa magnitudo 4,5 itu berada di darat atau 19 kilometer barat laut Tanggamus.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,47 derajat Lintang Selatan (LS) dan 104,51 derajat Bujur Timur (BT).

Baca juga: Gempa 5,0 magnitudo yang berpusat di daratan guncang Lampung

Gempa bumi itu dirasakan di daerah Kota Agung dan Limau dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Skala III-IV (dirasakan orang banyak di dalam rumah atau di luar rumah oleh beberapa orang, jendela dan pintu berderik, dan dinding berbunyi) dirasakan di Semaka.

Belum ada laporan mengenai kerusakan, namun masyarakat diimbau untuk tetap waspada akan gempa susulan.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sebanyak 150 juta penduduk Indonesia tinggal di kawasan rawan gempa bumi.

Baca juga: Presiden turut prihatin peristiwa gempa rusak rumah di Situbondo

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan kondisi tektonik Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng utama dunia menjadikan negeri ini sangat rawan bencana geologi.

Ia mengatakan Indonesia memiliki jalur subduksi sepanjang 7.000 kilometer dan lebih dari 3.000 kilometer jalur sesar aktif, yang menjadi sumber utama gempa bumi.

"Berdasarkan catatan sejak tahun 2000, dari jumlah sebaran itu sekitar 250 ribu jiwa meninggal akibat gempa bumi," kata dia.

Wafid menegaskan upaya mitigasi terus diperkuat melalui penyusunan peta rawan bencana gempa, tsunami, hingga tanah longsor, agar dapat menjadi acuan pemerintah daerah.

"Namun kesadaran masyarakat akan potensi bencana sangat penting, karena Indonesia adalah laboratorium alam bagi bencana geologi," ujar Muhammad Wafid.

Baca juga: BMKG pasang seismograf di lokasi paling terdampak gempa di Situbondo

Baca juga: BMKG: Hingga hari ini tercatat 26 kali gempa susulan

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |