Surabaya (ANTARA) - Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Yunianta menyatakan pihaknya menargetkan mampu menggiling tebu mencapai 13,6 juta ton pada periode musim giling 2025.
“Untuk kinerja PT SGN di 2025 kita akan menargetkan jumlah gula di 1 juta ton sedangkan untuk jumlah tebu tergiling di 13,6 juta ton dengan target pendapatan Rp1 triliun,” katanya di Surabaya, Rabu.
Yunianta menuturkan target jumlah tebu tergiling sebanyak 13,6 juta ton tersebut naik 10 persen dibandingkan realisasi tebu tergiling pada tahun lalu yang sebanyak 12 juta ton.
Selain tebu tergiling, Yunianta menyebutkan SGN untuk kinerja tahun ini turut menargetkan gula produksi sebanyak 1 juta ton serta pendapatan mencapai Rp1 triliun.
Di sisi lain, ia mengatakan sejak awal tahun hingga saat ini baru ada satu pabrik gula yang sudah masuk proses penggilingan tebu yaitu Pabrik Gula (PG) Kwala Madu di Langkat, Sumatera Utara sebanyak 200.000 ton tebu.
Ia menjelaskan baru adanya satu pabrik gula yang masuk proses penggilingan lantaran sebenarnya setiap tahun musim giling baru mulai pada Mei namun berbeda dengan musim giling di Sumatera Utara.
“Kwala madu sudah mulai giling akhir Januari sampai dengan hari ini masih giling,” ujar Yunianta.
Sementara mengenai lahan, Yunianta mengatakan untuk musim giling 2025 tidak akan langkah untuk menambah lahan melalui langkah beli lahan baru.
Untuk lahan, ia melanjutkan, pihak SGN akan menambah melalui sistem IPL atau sewa lahan serta kerja sama dengan Perhutani.
Tak hanya itu, nantinya pabrik gula di luar milik PTPN Group juga rencana akan dikerjasamakan dengan SGN seperti pabrik gula PT RNI dan pabrik gula Madu Baru di Yogyakarta namun tetap menunggu arahan pemerintah.
“Itu kita menunggu dari pemerintah. Salah satunya pabrik gulanya RNI dan juga ada pabrik gula Madu Baru di Yogyakarta,” ujarnya.
Baca juga: SGN sediakan 43.000 ton gula untuk operasi pasar murah
Baca juga: SGN targetkan produksi gula capai 1,01 juta ton pada 2025
Baca juga: SGN bersama kementerian luncurkan gerakan menuju swasembada gula
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025