Sering melahirkan normal dapat tingkatkan risiko virus HPV

2 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis obstetri ginekologi konsultan onkologi RSK Dharmais dr. Widyorini Lestari Hanafi Sp.OG(K)Onk mengatakan semakin sering melahirkan secara normal bisa meningkatkan risiko tertular Human Papillomavirus (HPV).

“Karena ada pergerakan dari serviks terbuka untuk lahiran nanti tertutup lagi, jadi mungkin trauma dari serviks, tapi itu fungsi alami dalam proses persalinan tapi ternyata mempengaruhi sel-sel dari serviks, sehingga mudah terkena infeksi dari HPV,” kata dokter yang disapa Wini ini dalam diskusi mengenai kanker serviks di Jakarta, Selasa.

Saat melahirkan normal, bayi akan melewati saluran vagina, serviks, atau vulva yang mungkin terdapat virus HPV. Proses melahirkan normal juga bisa menyebabkan lecet atau luka kecil pada vagina, yang dapat menjadi tempat masuknya virus HPV ke dalam tubuh bayi.

Baca juga: Kanker serviks berisiko diwariskan ke keturunan perempuan selanjutnya

Baca juga: Gaya hidup sehat bisa hindari wanita dari paparan virus HPV

Wini mengatakan, memiliki banyak anak terutama melalui persalinan normal semakin memperbesar risiko tertularnya virus HPV.

Selain melahirkan secara normal, wanita yang menikah muda juga dapat meningkatkan risiko terjangkitnya virus HPV. Hal ini karena wanita yang berhubungan seksual aktif di bawah usia 18 tahun masih belum memiliki organ kandungan yang lengkap.

“Faktor risiko memang bukan penyebab, tapi faktor yang bisa menyebabkan dan menambah risiko terjadinya infeksi HPV, contoh menikah di usia muda karena organ kandungan perempuan belum matang, kedua banyak partner seksual,” katanya.

Baca juga: Skrining HPV harus tetap dilakukan meski single partner

Ia mengatakan, virus HPV tidak dapat dicegah, namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menekan risiko virus berubah menjadi kanker serviks. Antara lain melakukan vaksinasi bagi anak perempuan mulai usia 9-14 tahun. Bagi wanita dewasa di atas 30 tahun dan berhubungan seksual aktif, disarankan untuk melakukan tes HPV dengan pap smear, atau IVA tes, 3 tahun sekali.

Selain vaksinasi, Wini menyarankan untuk menjaga kebersihan organ wanita utamanya saat menggunakan toilet umum dan rajin mencuci tangan sehabis dari toilet.

“Kalau toilet umum namanya virus bisa dimana saja, virus hpv juga bisa dimana saja, toilet umum hanya suatu media dimana virus ada di situ tapi kalau terkena virus itu belum tentu terinfeksi, terinfeksi tetap dari berhubungan seksual,” katanya.

Baca juga: Perempuan sudah menikah dianjurkan jalani pemeriksaan Pap Smear

Baca juga: Pria juga perlu pencegahan kanker serviks dengan vaksin HPV

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |