Jakarta (ANTARA) - Selama 2025, TNI dikerahkan untuk bekerja di berbagai lini dari mulai ketahanan pangan, pendidikan, kesehatan, hingga operasi militer perdamaian dalam maupun luar negeri.
Bagi masyarakat, lini tersebut terdengar baru untuk dikerjakan TNI mengingat umumnya masyarakat hanya tahu TNI bertugas menjaga keamanan negara dari serangan asing.
Pelibatan di ranah yang berkaitan dengan program strategis ini membuat TNI cukup menjadi sorotan publik selama 2025.
Banyak yang mendukung, namun banyak juga yang mengkritisi karena dianggap TNI terlalu ambil andil dalam beragam hal, terutama di lini yang umumnya ditangani oleh instansi sipil.
Namun demikian, pemerintah sudah pasti memiliki pertimbangan yang matang ketika memutuskan untuk melibatkan TNI.
Salah satu hal yang mungkin jadi pertimbangan pemerintah yakni karena TNI mempunyai struktur komando yang jelas, sumber daya manusia banyak dan tersebar melalui markas-markas di tingkat kota atau daerah.
Selama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang baru berusia satu tahun dua bulan, banyak program strategis yang telah dijalankan.
Salah satunya yakni program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program yang bertujuan untuk memperbaiki gizi anak bangsa ini juga turut melibatkan TNI dalam proses pengerjaannya.
MBG pun jadi satu dari deretan program strategis pemerintah yang melibatkan TNI di dalamnya.
MBG
Sejak awal 2025, TNI sudah gencar membangun dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.
Salah satu yang sedari awal sudah membangun yakni TNI AU dengan masing-masing satu dapur di setiap pangkalan udara.
Salah satu dapur SPPG percontohan untuk TNI AU yakni di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Dapur binaan TNI AU itu diproyeksikan dapat memproduksi 3.000 sampai 4.000 porsi makanan setiap hari untuk disebarkan ke sekolah di sekitar kawasan Lanud Halim Perdanakusuma.
Belum lagi TNI AD dan AL yang juga turut gencar membangun SPPG di beberapa wilayah. Dalam hal ini, TNI hanya bertugas untuk membangun infrastruktur dapur dan pendistribusian.
Hal lain seperti pengolahan makanan dan penyajian diawasi langsung oleh pihak Badan Gizi Nasional (BGN).
Hingga saat ini, tercatat ada 452 unit SPPG milik TNI yang terdiri atas 113 unit SPPG awal dan 339 unit SPPG baru diresmikan. TNI menargetkan akan membangun 2.000 SPPG demi memaksimalkan penyebaran makanan bergizi ke anak-anak di seluruh wilayah Indonesia.
Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































