Seluruh layanan kesehatan diupayakan berfungsi pasca-bencana di Sumbar

3 days ago 5
Begitu bencana terjadi, Posko Health Emergency Operation Center (HEOC) langsung ditetapkan bersama PIC dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan seluruh layanan kesehatan tetap berfungsi

Kota Padang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) terus mengupayakan agar seluruh layanan kesehatan tetap dapat berfungsi di seluruh lokasi terdampak bencana hidrometeorologi. meskipun situasi lapangan masih penuh hambatan.

"Begitu bencana terjadi, Posko Health Emergency Operation Center (HEOC) langsung ditetapkan bersama PIC dari Kementerian Kesehatan untuk memastikan seluruh layanan kesehatan tetap berfungsi," kata Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumbar Saiful Jamal di Padang, Jumat.

Saiful Jamal mengatakan layanan kesehatan yang dipastikan terus berjalan maksimal itu mulai dari pengiriman logistik, kesiapan tenaga medis, proses rujukan pasien, hingga percepatan evakuasi jenazah di lokasi terdampak bencana.

Baca juga: Kemenkes aktifkan layanan kesehatan bagi korban bencana Aceh-Sumbar

Menurut dia, sistem penanganan kesehatan langsung digerakkan dalam satu komando terpadu sejak pertama bencana terjadi dan evaluasi dilakukan setiap hari bersama Menteri Kesehatan (Menkes) untuk memantau kebutuhan, hambatan, serta efektivitas layanan, di daerah-daerah terdampak.

Memasuki hari ke-11 masa tanggap darurat, kondisi di banyak titik terdampak di Sumbar masih jauh dari pulih, karena beberapa akses menuju lokasi masih terputus.

"Sementara di sisi lain proses evakuasi belum selesai dan kebutuhan layanan kesehatan terus meningkat," kata Saiful Jamal.

Kondisi jalur utama di Sumbar, seperti Malalak dan Lembah Anai yang masih lumpuh, kata dia, juga berimbas pada pergerakan tim medis maupun evakuasi sehingga menjadi jauh lebih lama.

Baca juga: Tiga warga belum ditemukan, doa digelar di lokasi longsor Talamau

"Akses utama yang lumpuh menyebabkan evakuasi jenazah menjadi sangat berat," kata dia.

Namun pihaknya sudah menyediakan freezer jenazah atau peralatan pendingin khusus untuk menyimpan jenazah agar proses identifikasi dapat terus berjalan. Kemudian, jenazah yang telah teridentifikasi diupayakan agar dapat segera diambil, sehingga identifikasi berikutnya dapat dipercepat.

Berdasarkan pembaruan Dashboard Satu Data Bencana per 5 Desember pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 210 korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi di Sumbar dengan sebaran terbanyak di Kabupaten Agam yakni 132 orang. Selain itu masih ada 26 jenazah yang belum teridentifikasi dan 214 orang dinyatakan hilang.

Baca juga: Tim DVI belum bisa identifikasi 26 korban banjir bandang di Agam

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |