Sekolah Rakyat dinilai berhasil bentuk kemandirian anak

3 months ago 12
Saya sangat bersyukur karena anak saya sekarang lebih rajin dan lebih santun dalam berbicara. Ada rasa haru, karena dia juga sudah bisa mencuci bajunya sendiri..

Jakarta (ANTARA) - Program Sekolah Rakyat dinilai tidak hanya meringankan beban ekonomi keluarga, tetapi juga berhasil membentuk kemandirian anak sejak usia dini.

Hal itu disampaikan sejumlah orang tua siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta, yang merasakan langsung dampak positif dari program pendidikan yang digagas pemerintah tersebut.

Juwita, salah satu orang tua murid, mengaku kehidupan keluarganya menjadi lebih ringan sejak anaknya, Fachri, mengikuti program Sekolah Rakyat. Ia tidak lagi dipusingkan dengan biaya kebutuhan sekolah seperti seragam, buku, dan makan harian.

“Saya sangat bersyukur karena anak saya sekarang lebih rajin dan lebih santun dalam berbicara. Ada rasa haru, karena dia juga sudah bisa mencuci bajunya sendiri. Di rumah biasanya semua saya yang kerjakan,” ujar Juwita.

Fachri telah tinggal di asrama SRMP 6 hampir satu bulan. Menurut Juwita, selain menjadi lebih mandiri, anaknya kini terbiasa menjalani pola hidup sehat, termasuk dalam hal makanan dan konsumsi vitamin.

“Kalau di sini vitaminnya dijamin, makannya dijamin. Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan Dian, orang tua dari Aditya. Menurut dia, perubahan anaknya juga tampak dari kondisi fisik dan rutinitas yang lebih teratur.

“Alhamdulillah. Dulu disuruh makan dua kali sehari pun susah. Tapi di sini semua sudah terjadwal, dari makan, aktivitas, hingga ibadah. Sekolah Rakyat ini benar-benar membantu saya,” tuturnya.

Baca juga: Sekolah Rakyat disambut optimistis bisa wujudkan cita-cita para siswa

Baca juga: Mensos: Sekolah Rakyat jadi bagian pengentasan kemiskinan terpadu

Dian berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena program ini telah menjadi penopang hidup bagi keluarga kurang mampu yang selama ini harus berjuang keras untuk menyekolahkan anak-anak mereka.

Baginya, Sekolah Rakyat sebagai jawaban dari doa agar anaknya bisa belajar disiplin dan mandiri, sekaligus membantu ekonomi keluarga.

“Terima kasih kepada presiden yang telah menghadirkan Sekolah Rakyat. Anak saya sekarang bisa sekolah dan hidup lebih baik. Mudah-mudahan beliau selalu diberi kesehatan dan kesuksesan,” ucapnya.

Sekolah Rakyat adalah program pendidikan berasrama yang didesain untuk menjangkau keluarga dengan tingkat kesejahteraan terendah (desil 1 dan 2) dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Program era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini bertujuan memutus rantai kemiskinan melalui integrasi pendidikan, pemberdayaan ekonomi keluarga, dan jaminan sosial secara menyeluruh termasuk kesehatan untuk para siswa dan keluarganya.

Kementerian Sosial sebagai pelaksana teknis program itu melaporkan jumlah siswa Sekolah Rakyat tahap pertama sebanyak 9.700 orang yang mulai berjalan sejak Juli 2025. Jumlah ini didukung oleh lebih dari 1.500 guru serta sekitar 2.000 tenaga pendamping, termasuk wali asrama dan pembimbing sosial.

Sekolah Rakyat tahap pertama tersebar 100 lokasi di seluruh Indonesia yang dimana sebanyak 63 titik telah aktif sejak pertengahan Juli, sedangkan 37 titik lainnya mulai berjalan penuh pada Agustus 2025.

Baca juga: Mensos: Peran orang tua penting sukseskan program Sekolah Rakyat

Baca juga: DPR: Guru Sekolah Rakyat berperan krusial bangun mental pejuang siswa

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |