Samudera Indonesia waspadai dampak tarif AS

1 month ago 13

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) Bani Maulana Mulia menyampaikan pihaknya terus memantau secara cermat perkembangan dinamika perdagangan global, termasuk dampak dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia.

"Kita optimis, namun tetap kita harus berhati-hati melihat perkembangan kondisi perdagangan global, itu kemungkinan bisa dipengaruhi oleh faktor-faktor geopolitik. Kemungkinan bisa dipengaruhi oleh negosiasi tarif dagang antara Amerika Serikat dengan berbagai negara, termasuk Indonesia," ujar Bani dalam paparan kinerja keuangan semester I 2025 secara virtual di Jakarta, Rabu.

Menurutnya, ketidakpastian global menjadi faktor penting yang wajib diantisipasi oleh perusahaan pelayaran seperti Samudera Indonesia agar tetap bertahan, serta mampu memanfaatkan peluang yang ada.

Meskipun tidak memiliki layanan pelayaran langsung (direct) ke AS, Samudera Indonesia tetap terlibat dalam rantai pasok logistik ekspor yang mengarah ke negara tersebut melalui skema jalur pengumpan atau feeder.

"Bukan berarti kontainer ataupun kargo apapun yang kami angkut bukan punya tujuan akhir Amerika Serikat, karena memang kami juga melayani jalur-jalur yang merupakan jalur feeder. Feeder itu bisa menggunakan hub-hub yang ada di Asia Tenggara maupun di bagian negara-negara bagian lain di dunia," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa hingga saat ini perusahaan belum berencana membuka rute langsung ke pelabuhan-pelabuhan di AS. Alasannya, kebutuhan pengiriman di jalur yang sudah ada saat ini masih tinggi dan bahkan melebihi kapasitas kapal yang tersedia.

"Permintaan yang ada saat ini justru melebihi suplai. Kami mengalami lonjakan volume sehingga harus menambah kapasitas angkut," tutur Bani.

Oleh karena itu, emiten dengan kode saham SMDR itu berencana menambah armada kapal baru guna menyesuaikan peningkatan permintaan pengiriman.

Bani optimistis tren positif yang dicapai semester I akan berlanjut hingga akhir 2025. Kondisi tersebut mendorong perusahaan untuk terus melakukan ekspansi kapasitas.

"Sinyalnya sangat positif. Permintaan dari pelanggan cukup untuk mendorong investasi. Kami harap tren ini berlanjut hingga akhir tahun agar target 2025 bisa tercapai bahkan terlampaui," ungkapnya.

Baca juga: Samudera Indonesia targetkan tambah empat kapal baru tahun ini

Baca juga: Samudera Indonesia tumbuhkan startup di industri maritim dan logistik

Baca juga: Tunda investasi, strategi Samudera Indonesia bertahan selama pandemi

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |