Hari Pahlawan di ladang sawit, PMI di Sarawak menyanyi sambil haru

1 hour ago 2
Peringatan Hari Pahlawan 2025 ini juga menjadi pengingat bahwa semangat kepahlawanan dapat tumbuh di mana saja, termasuk di tengah pekerja migran yang berjuang dengan ketulusan..

Kuala Lumpur (ANTARA) - Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 yang diselenggarakan KJRI Kuching, di Malaysia, Senin, berlangsung dalam suasana yang penuh khidmat dan keharuan.

Berdasarkan keterangan KJRI Kuching yang diterima ANTARA di Kuala Lumpur, Senin, upacara kali ini dilaksanakan langsung di ladang perkebunan sawit Ta An Group di wilayah Sibu, Sarawak, dan diikuti oleh 300 pekerja migran Indonesia (PMI) – selaku pahlawan keluarga di perantauan – yang bekerja di kawasan tersebut.

Menurut KJRI Kuching, keunikan pelaksanaan upacara kali ini tidak hanya terletak pada lokasi, tetapi juga pada keterlibatan aktif para PMI sebagai petugas upacara dan peserta upacara.

Momen menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dan “Mengheningkan Cipta” menjadi puncak emosional dari para peserta upacara.

Banyak peserta yang menundukkan kepala sambil menahan haru, bahkan menitikkan air mata.

“Saya terharu. Sudah lama tidak menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama,” ungkap PMI asal Kupang bernama Niko, yang telah bekerja selama 20 tahun di Malaysia.

Dalam amanat yang disampaikan, Konjen RI Kuching Abdullah Zulkifli menyampaikan pesan Menteri Sosial RI bahwa para pahlawan masa lalu berjuang bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk masa depan bangsa.

“Bapak dan Ibu PMI juga adalah pahlawan masa kini. Bekerja jauh dari tanah air demi masa depan keluarga adalah bentuk pengorbanan dan perjuangan yang tidak kalah mulianya,” ujar Konjen.

Peringatan Hari Pahlawan ini dirangkai dengan program Layanan Paspor Istimewa Sarawak (LAPIS) KJRI Kuching yang merupakan program jemput bola untuk memberikan pelayanan untuk memperbarui paspor serta pengurusan berbagai dokumen keimigrasian dan kekonsuleran lainnya.

Sebagian besar peserta upacara merupakan PMI asal Nusa Tenggara Timur, dan suasana upacara terasa hangat dengan hadirnya kain tenun dan pakaian adat NTT yang dikenakan dengan bangga, sebagai wujud identitas budaya yang tetap terjaga meskipun jauh dari kampung halaman.

Melalui pelaksanaan upacara dan layanan langsung di lapangan ini, KJRI Kuching menegaskan komitmennya untuk mendampingi, melindungi, dan hadir bersama PMI di Sarawak, Malaysia. Peringatan Hari Pahlawan 2025 ini juga menjadi pengingat bahwa semangat kepahlawanan dapat tumbuh di mana saja, termasuk di tengah pekerja migran yang berjuang dengan ketulusan demi masa depan keluarga dan bangsa.

Baca juga: Pekerja migran Indonesia layak diganjar gelar pahlawan

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |