Jakarta (ANTARA) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Prof Arif Satria resmi dilantik sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggantikan Laksana Tri Handoko pada Senin ini.
Arif Satria dikenal sebagai akademisi dengan kiprah panjang di bidang kelautan, perikanan, dan kebijakan publik. Lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 17 September 1971, Arif menempuh pendidikan sarjana di IPB University pada program Penyuluhan Pertanian.
Ia kemudian melanjutkan studi magister Sosiologi Pedesaan di kampus yang sama, dan meraih gelar doktor di bidang Marine Policy dari Kagoshima University, Jepang, pada 2006.
Arif mulai berkarier sebagai dosen IPB sejak 1997 dan kini menjadi Guru Besar tetap bidang Ekologi Politik di Fakultas Ekologi Manusia. Ia terpilih menjadi Rektor IPB pada 2017 dalam usia 46 tahun dan kembali dipercaya memimpin kampus tersebut untuk periode 2023–2028.
Baca juga: BRIN fokus riset pangan, energi, air untuk kawal program pemerintah
Dalam kepemimpinannya, IPB diarahkan menjadi Techno-Socio Entrepreneurial University, yakni perguruan tinggi yang menekankan kolaborasi antara teknologi, sosial, dan kewirausahaan. Di bawah Arif, IPB juga memperkuat peran riset terapan melalui kerja sama dengan industri serta penerapan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk manajemen talenta dosen dan peneliti.
Di luar kampus, Arif aktif dalam penyusunan kebijakan publik. Ia tercatat turut berkontribusi dalam perumusan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan, revisi pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pengembangan konsep ekonomi biru (blue economy).
Arif Satria juga aktif dalam berbagai peran penting di tingkat nasional, termasuk menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) periode 2021-2026, pernah menjadi Ketua Umum Forum Rektor Indonesia (FRI), dan baru-baru ini terpilih sebagai Wakil Ketua Panitia Seleksi KPK pada 2024.
Kiprahnya yang konsisten di bidang riset dan kebijakan membuat Arif dinilai layak memimpin BRIN. Komisi VII DPR menilai Arif memiliki kemampuan menghubungkan dunia akademik dengan kebutuhan inovasi nasional. Ia juga dianggap mampu memperkuat sinergi riset antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah.
Baca juga: Presiden Prabowo lantik Prof. Arif Satria sebagai Kepala BRIN
Diketahui, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto melantik Prof Arif Satria sebagai Kepala BRIN dan Prof Amarulla Octavian sebagai wakilnya, di Istana Negara, Jakarta, Senin.
Arif Satria yang saat ini menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), resmi menggantikan Laksana Tri Handoko berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 123/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala dan Wakil Kepala BRIN.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya menurut Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta berbakti kepada nusa dan bangsa," kata Arif dan Amarulah dipandu oleh Presiden.
Baca juga: Rektor IPB Arif Satria tiba di Istana di tengah isu pelantikan BRIN
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































