Jakarta (ANTARA) - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani mengungkap pengusaha Indonesia dan China bakal patungan menanamkan modal untuk membangun sistem perikanan terintegrasi di Maluku dan Papua.
Komitmen untuk patungan (joint venture) senilai 460 juta dolar AS yang diterima Rosan dari perusahaan China Zhuhai Hongwan Ocean Fisheries itu dia laporkan ke Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta, Kamis.
“Investasi yang masuk dari empat (perusahaan China) itu di bidang fiberglass, di bidang PET resin, kemudian di bidang solar panel, dan di bidang perikanan untuk membangun sistem terintegrasi untuk perikanan di daerah Maluku dan di Papua, dari perusahaan China joint venture dengan perusahaan di Indonesia,” kata Menteri Investasi saat jumpa pers di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta selepas dia menghadap Presiden Prabowo Subianto.
Rosan melawat ke China pada pertengahan Desember 2024 dalam rangka kunjungan kerja untuk menarik investasi dari Negeri Tirai Bambu ke Indonesia. Dari lawatannya itu, Rosan menerima komitmen investasi senilai 7,46 miliar dolar AS dari empat perusahaan.
Tiga perusahaan lainnya yang berkomitmen berinvestasi di Indonesia, yaitu pertama Hongshi Holding Group untuk pengembangan kawasan industri yang akan memproduksi bahan-bahan baku panel surya, baterai beserta komponennya, dan PLTU berkapasitas 2 GigaWatt (GW). Nilai komitmen investasi untuk pengembangan kawasan industri itu sebesar 5 miliar dolar AS yang bakal dikucurkan secara bertahap.
Kedua, komitmen investasi juga diberikan oleh Jushi Group, produsen serat kaca (fiberglass) asal China. Perusahaan itu berkomitmen menggelontorkan dana sebesar 1 miliar dolar AS untuk tahap awal.
Jushi, sebagaimana dikutip dari kantor berita China Xinhua, menyebut adanya peluang meningkatnya permintaan serat kaca sebagai alternatif atap rumah, dan itu sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk membangun lebih banyak perumahan.
Perusahaan itu, dalam berita yang sama, juga menyebut mereka berminat berinvestasi di sektor lain seperti pertanian dan energi baru dan terbarukan.
Perusahaan ketiga yang juga berkomitmen berinvestasi di Indonesia yaitu Wankai New Materials yang merupakan bagian dari Zhink Group. Wankai berkomitmen berinvestasi sebesar 1 miliar dolar AS di sektor petrokimia, terutama produksi polietilena tereftalat (PET). Investasi itu rencananya dikucurkan dalam tiga tahap.
Tidak hanya investasi dari China, Rosan juga memberi sinyal dalam waktu dekat ada perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yang akan berinvestasi di Indonesia dalam jumlah yang signifikan. Perusahaan AS itu kemungkinan merujuk ke Apple.
“Saya belum bisa menyampaikan namanya, tetapi di first quarter Insyaallah ada investasi dari Amerika Serikat yang sedang kita ini, yang akan masuk cukup signifikan, dan ada beberapa investasi juga tentunya dari Timur Tengah,” ujar Rosan.
Terlepas dari itu, saat Rosan berjalan menuju kendaraannya dari tempat jumpa pers, dia lanjut merespons pertanyaan soal investasi dari Apple, perusahaan teknologi asal AS yang memproduksi aneka gawai seperti iPhone, MacBook, dan iPad.
Dia menyebut perwakilan Apple bakal datang ke Indonesia dan nantinya pemerintah dan perusahaan asal AS itu akan mengumumkan besaran investasi yang akan ditanamkan di Indonesia.
“Tunggu orangnya (Apple) datang, nanti diharapkan tanggal 7 (Januari) datang,” kata Rosan.
Baca juga: Rosan: RI kembangkan peluang investasi di luar AS dan China
Baca juga: Rosan sebut Apple umumkan realisasi investasi di RI pekan depan
Baca juga: Menteri Investasi bidik kucuran modal investor portofolio besar global
Baca juga: Rosan lapor rencana kerja ke Presiden, target tampung Rp13.032 triliun
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025