Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati kerja sama sektor energi yang saling menguntungkan, mencakup ekspor energi bersih dari Indonesia ke Singapura serta pembangunan kawasan industri berbasis energi terbarukan di wilayah Kepulauan Riau.
Kesepakatan ini diumumkan seusai pertemuan bilateral antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong di Parliament House, Singapura, Senin.
"Apa yang kita lakukan hari ini merupakan rangkaian panjang dari komunikasi, negosiasi, antara kedua belah negara dalam rangka membangun kerja sama saling menguntungkan," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Singapura, melalui Tim Media Presiden di Jakarta.
Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Singapura sejak awal telah menyampaikan keinginannya untuk menerima pasokan energi bersih dari Indonesia serta pengelolaan carbon storage (CCS).
“Namun sesuai arahan Presiden, kerja sama harus saling menguntungkan. Maka saya meminta Kepala Pemerintah Singapura agar juga mempertimbangkan secara serius untuk kita membangun suatu kawasan industri yang tujuannya adalah kita membangun hilirisasi dengan energi terbarukan,” kata Bahlil.
Kesepakatan kerja sama ini telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Jumat (14/6) di Jakarta dan diumumkan secara resmi di hadapan kepala negara kedua pihak.
Bahlil menyebut, nilai investasi awal ditaksir mencapai 10 miliar dolar AS, belum termasuk nilai tambahan dari pembangunan kawasan industri.
Kawasan industri yang direncanakan akan dibangun di wilayah Karimun, Bintan, dan Batam (KKB), Kepulauan Riau, yang lokasinya berdekatan langsung dengan Singapura.
Bahlil menyebut, calon investor telah disiapkan dan legalitas proyek juga telah diperiksa oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan dari Kementerian Perumahan untuk pembangunan infrastruktur pendukung seperti permukiman warga.
"Mulai hari ini, tim Task Force kita sudah jalan, kita akan mengirim ekspor energi terbarukan, namun syaratnya harus juga kita bangun kawasan industri supaya win-win," ujar Bahlil.
Bahlil menambahkan, informasi mengenai nilai investasi industri dan pelaksanaannya akan diumumkan lebih lanjut oleh pengelola Danantara.
Baca juga: MPR apresiasi MoU ekspor listrik bersih Indonesia ke Singapura
Baca juga: Menteri Rosan sebut potensi energi terbarukan Indonesia capai 3.700 GW
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.