RI-Bangladesh ingin perkuat kerja sama ekonomi, energi, dan pertahanan

3 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir mengungkap keinginan Indonesia untuk memperdalam kerja sama dengan Bangladesh saat bertemu Perdana Menteri Ad Interim Bangladesh, Profesor Muhammad Yunus.

Kementerian Luar Negeri melalui pernyataan resmi di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa dalam pertemuan yang berlangsung di Dhaka, Bangladesh tersebut, kedua pihak membahas peningkatan hubungan bilateral melalui kerja sama perdagangan, investasi, energi, pertahanan, dan sosial budaya antara Indonesia dan Bangladesh.

“Jakarta sangat ingin memperdalam kerja sama dengan Dhaka”, kata Wamenlu Arrmanatha, yang akrab disapa Tata.

Dibahas pula pentingnya people-to-people contact termasuk penguatan kerja sama di sektor pariwisata dan pendidikan, termasuk tambahan penerima beasiswa bagi para siswa dari Bangladesh yang ingin menempuh pendidikan di Indonesia.

Terkait isu Rohingya, Wamenlu Tata menggarisbawahi pentingnya upaya internasional dalam merespon krisis kemanusiaan yang berkepanjangan, serta menanggulangi tindak pidana penyelundupan dan perdagangan manusia yang menjadi persoalan dalam proses migrasi para pengungsi Rohingya ke berbagai negara di Asia Tenggara.

Baca juga: Banjir dan longsor terjang kamp pengungsi Rohingya, 1.400 rumah rusak

Dalam pertemuan, turut dibahas harapan penguatan kerja sama Bangladesh dengan ASEAN.

Perdana Menteri Ad Interim Bangladesh Yunus menyampaikan pernah mengunjungi Indonesia beberapa kali sebelum memangku jabatannya, serta mengharapkan penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Bangladesh dengan dilandasi kedekatan latar belakang agama, sejarah, dan budaya.

“Kita perlu menjadi sahabat dekat,” kata Yunus.

Selain pertemuan dengan Perdana Menteri Ad Interim Bangladesh, Wamenlu Tata juga bertemu dengan Penasihat Luar Negeri Bangladesh Md Touhid Hossain, dan Acting Foreign Secretary Ruhul Alam Siddique.

Pertemuan membahas penguatan mekanisme bilateral Indonesia-Bangladesh dan berbagai kerja sama konkret kedua negara.

Baca juga: Permintaan produk Bangladesh naik lewat "Meet Bangladesh Exposition"

Wamenlu Tata juga bertemu dengan Penasihat Energi Bangladesh, Md. Fouzul Kabir Khan. Keduanya membahas usulan kemitraan dalam pasokan LNG, impor batu bara, pengembangan angkutan cepat massal, dan industri kereta api.

Dalam kesempatan kunjungan ke Dhaka ini, Wamenlu Tata juga sempat berdialog dengan Kepala Otoritas Pengembangan Investasi Bangladesh (BIDA), Ashik Chowdury, dan membahas berbagai potensi ekspansi oleh perusahaan Indonesia di Bangladesh.

Rangkaian pertemuan bilateral Wamenlu Tata di Bangladesh ditutup dengan dialog bersama Kepala Staf Angkatan Darat Bangladesh. Pertemuan membahas penguatan kerja sama pertahanan serta kolaborasi Indonesia-Bangladesh dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Bangladesh menyampaikan harapan untuk berkolaborasi di bidang industri strategis dan menyampaikan minat terhadap produk kedirgantaraan Indonesia.

Adapun kunjungan kerja Wamenlu Tata ke Dhaka dalam rangka kunjungan Delegasi Ekonomi Tingkat Tinggi (High Level Economic Delegation/HLED) Indonesia ke Bangladesh.

Baca juga: Wamenlu: Indonesia-Bangladesh mitra pembangunan ekonomi

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |