Respon Komisi VII, Pindad harap mandirikan industri pertahanan

2 days ago 5
"Harapannya, kunjungan ini dapat memberikan gambaran nyata mengenai potensi dan tantangan serta dapat memberikan solusi atas hambatan yang dihadapi untuk mendorong industri pertahanan yang lebih kuat dan tangguh,"

Bandung (ANTARA) - PT Pindad berharap kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR ke fasilitas produksi mereka di Bandung beberapa hari lalu, bisa memperkuat usaha kedaulatan industri pertahanan dalam negeri.

Direktur Utama PT Pindad Sigit P Santosa di Bandung, Sabtu, mengatakan dalam kunjungan itu, DPR mendapatkan gambaran nyata mengenai potensi dan tantangan yang dihadapi Pindad dan bisa diteruskan ke pemerintah pusat untuk dicari solusinya.

"Harapannya, kunjungan ini dapat memberikan gambaran nyata mengenai potensi dan tantangan serta dapat memberikan solusi atas hambatan yang dihadapi untuk mendorong industri pertahanan yang lebih kuat dan tangguh," kata Sigit di Bandung, Sabtu.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan, pihaknya menyatakan pada Komisi VII DPR, bahwa PT Pindad berkomitmen menyediakan kebutuhan militer indonesia untuk berperan aktif dalam mewujudkan kemandirian pertahanan sebagai pilar utama keamanan negara dan telah resmi tercatat sebagai komponen pendukung pertahanan.

"PT Pindad dalam hal ini memposisikan diri bukan hanya sebagai entitas bisnis, tetapi juga sebagai ekosistem pertahanan yang berkomitmen mewujudkan kemandirian industri pertahanan melalui pengembangan kapabilitas dan teknologi. PT Pindad juga saat ini mendukung berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), hal ini menjadi upaya kami untuk memperkuat tingkat komponen dalam negeri (TKDN) melalui Transfer of Technology dan Transfer of Manufacturing yang selalu kami libatkan di setiap prosesnya dalam rangka penguatan pertahanan kita," ucapnya.

Dalam keterangan yang diterima, Ketua Tim kunjungan kerja spesifik Komisi VII ke Pindad, Evita Nursanty, menyampaikan bahwa kunjungan kerja spesifik pihaknya pada Kamis (4/13) ke PT Pindad adalah wujud nyata dukungan terhadap percepatan penguatan industri pertahanan nasional yang sedang dibangun bersama, guna mendapat penjelasan soal hambatan yang nantinya jadi rekomendasi untuk tujuan lebih baik yakni memperkokoh kekuatan industri pertahanan.

"Hambatan yang akan ditemukan tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu kementerian, ini memerlukan sinergi lintas Kementerian/Lembaga," kata Evita.

Maka dari itu, lanjut dia, pembahasan dalam kunjungan spesifik difokuskan pada isu-isu strategis serta posisi PT Pindad dalam agenda nasional untuk kemandirian alat utama sistem persenjataan (alutsista) nasional tahun 2029.

"Kami melihat potensi PT Pindad sebagai tulang punggung khususnya di matra darat yang sudah berhasil memperkuat posisi Indonesia di pasar global melalui ekspor. Diharapkan ke depannya bisa lebih berkembang dan kemandirian industri pertahanan bisa tercapai," ujar Evita.

Pada Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII ini hadir juga Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kemenperin, Junadi Marki yang mana dalam paparannya disampaikan terkait dengan posisi Indonesia yang berada di posisi ke 13 Top Manufacturing Countries by Value Added Dunia pada tahun 2024, sekaligus menempati posisi pertama di Asia Tenggara, dan komitmen memperkuat peran kementerian dalam industri pertahanan.

"Yaitu melakukan pemetaan sumber daya industri, melakukan penguatan kapasitas industri, melakukan penguatan rantai pasok industri serta mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri," kata Junadi.

Sementara Direktur Utama Holding Defend Id, Joga Dharma Setiawan, turut menegaskan bahwa keberhasilan industri pertahanan bergantung pada penguatan sinergi antara pemerintah, DPR, dan pelaku industri. Dengan Pindad disebutnya memainkan peran fundamental dalam menopang kebutuhan alutsista darat dan industri hulu, sehingga diperlukan penguatan sinergis dalam ekosistem untuk bersama-sama memastikan masa depan pertahanan Indonesia yang semakin mandiri.

“Kunjungan Komisi VII DPR RI menjadi momentum penting untuk melihat transformasi yang sedang dijalankan PT Pindad sesuai dengan arah kebijakan holding. PT Pindad memegang peranan fundamental dalam ekosistem untuk menopang kebutuhan pertahanan, khususnya pada pengembangan alutsista darat dan industri hulu. Berbagai program strategis mulai dari pengembangan industri hingga peningkatan TKDN, memerlukan arahan dan dukungan baik penguatan kapasitas riset, kemudahan regulasi, serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri guna mempercepat kemandirian sistem pertahanan Indonesia," ucap Joga Dharma Setiawan.

Baca juga: Anggota DPR: Pindad harus jadi motor inovasi industri pertahanan

Baca juga: Legislator dorong PT Pindad lakukan otomatisasi guna tekan reject rate

Baca juga: Komisi VII kunjungi Pindad, optimistis industri pertahanan cemerlang

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |