Rencanakan IPO, PAM Jaya sudah banyak dilirik investor

2 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan adanya minat investor terhadap rencana penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.

Bahkan Arief mengaku, sejumlah investor besar sudah mulai menghubunginya. Meski saat ini perusahaan belum memasuki proses pendaftaran IPO, sinyal dari pasar sudah mulai terasa.

"Alhamdulillahnya, walaupun kita belum melakukan apapun yang prosesnya pendaftaran, tapi di 'market' sudah mulai suaranya gemericik. Bahkan agak mulai menebal. Menanyakan kapan memang mulai akan diluncurkan," kata Arief.

Arief di Gedung Corporate Learning Center PAM Jaya, Jakarta Timur, Kamis, menegaskan bahwa IPO PAM Jaya ditargetkan terlaksana pada 2027 sesuai dengan arahan Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo.

Baca juga: PAM Jaya gandeng Persija untuk kampanye sambungan air bersih

Baca juga: Bank Jakarta jadi sponsor resmi Persija

Untuk itu, persiapan pun terus dilakukan, termasuk perubahan status hukum dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) menjadi Perseroan Daerah (Perseroda) yang saat ini tengah diproses di DPRD Jakarta.

"Bismillah, kita sedang menyiapkan dan saat ini kita sedang proses di DPRD, di legislatif, proses dari Perumda menjadi Perseroda. Mudah-mudahan semuanya dilancarkan," kata Arief.

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyebutkan banyak pihak tertarik menjalin kerja sama dengan PAM Jaya. Jumlah pelanggan PAM Jaya saat ini mencapai lebih dari 2,5 juta sehingga menjadi "captive market" yang baik.

Dia juga menyampaikan bahwa PAM Jaya sudah bisa bersiap untuk penawaran umum perdana (IPO) meski cakupan layanan belum sepenuhnya 100 persen.

"Maka Jakarta ini kalau betul-betul di tahun 2029, kita bisa 100 persen Pak Arief (Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin). Tapi 'go public'-nya IPO-nya jangan nunggu 100 persen. 85 persen menurut saya sudah cukup untuk IPO," ujarnya.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |