BGN-APIMSA kolaborasi berdayakan UMKM untuk ciptakan "MBG-Preneur"

1 hour ago 2
...Kami ingin memastikan ekonomi sirkular benar-benar terwujud melalui pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat

Jakarta (ANTARA) - Badan Gizi Nasional (BGN) berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Industri Mikro, Kecil, dan Menengah Nusantara (APIMSA) dalam memberdayakan UMKM untuk menciptakan ekosistem wirausaha dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau MBG-Preneur.

"Program MBG bukan hanya tentang makan bergizi, melainkan juga tentang pertumbuhan ekonomi rakyat. Membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) merupakan investasi sosial dari masyarakat, bukan semata-mata bantuan pemerintah. Kami berterima kasih kepada seluruh mitra, terutama APIMSA, yang telah bersedia berkolaborasi dan mendukung pelaksanaan program ini," kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.

Dadan juga mengemukakan, Program MBG telah mengembangkan ekosistem ekonomi baru, termasuk pemanfaatan minyak jelantah untuk dijual kembali sehingga menambah pendapatan masyarakat.

"Setiap kabupaten akan memiliki kantor pelayanan gizi. Saat ini kami telah menyiapkan 33 ribu kepala SPPG, 409 ahli gizi, dan 190 satuan pelayanan yang siap melayani masyarakat. Hingga saat ini, lebih dari 1,8 miliar porsi MBG telah disalurkan," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Umum APIMSA Neng Eem menyampaikan, APIMSA memiliki visi dan misi yang sejalan dengan pemerintah untuk membangun perekonomian masyarakat melalui peningkatan sumber daya manusia unggul lewat program MBG.

"APIMSA merupakan wadah bagi para pengusaha kecil, menengah, dan mikro di seluruh Nusantara. Kami ingin memastikan ekonomi sirkular benar-benar terwujud melalui pelatihan kewirausahaan dan pemberdayaan masyarakat," ujar Neng Eem.

Baca juga: Phising, BGN laporkan hilangnya dana SPPG Rp1 miliar ke Mabes Polri

Ia menegaskan, APIMSA siap mengawal pelaksanaan program MBG di sisi pemberdayaan masyarakat dan ekonomi produktif.

"Dengan bantuan pemerintah, harus ada umpan balik yang nyata agar seluruh pihak dapat merasakan dampaknya. Itu adalah cita-cita APIMSA. Kami juga mengapresiasi Presiden Prabowo atas kebijakan besar ini, serta berterima kasih kepada Kepala BGN atas kolaborasinya. APIMSA siap berkolaborasi untuk mengelola SPPG di berbagai daerah," tuturnya.

BGN bersama APIMSA meresmikan SPPG binaan APIMSA di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, pada Jumat.

Ketua Panitia dan Ketua Yayasan Apimsa Bhakti Bangsa Subadri menyampaikan, masih banyak masyarakat yang belum memahami secara menyeluruh konsep dan manfaat dari Program MBG. Untuk itu, Subadri berharap kegiatan peresmian SPPG tersebut dapat menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih memahami betapa pentingnya program MBG.

"Kami berkomitmen menghadirkan MBG-Preneur bersama APIMSA," ujar Subadri.

Baca juga: BGN verifikasi berlapis 14.403 SPPG yang siap beroperasi

Ia menambahkan, program tersebut akan menyentuh berbagai sektor seperti peternakan sapi dan bebek, serta pengolahan pangan lokal seperti tahu dan tempe.

"Saat ini masyarakat di Tanjung Anom sangat menantikan realisasi program ini. Kita semua harus mendukung program ini karena MBG tidak hanya untuk pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga untuk menggerakkan roda perekonomian rakyat. Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp14 triliun untuk mendukung program MBG," tuturnya.

Sementara itu, Perwakilan Pemerintah Provinsi Banten Komarudin menyampaikan bahwa program MBG telah menunjukkan dampak signifikan bagi masyarakat.

"Dari target 1.300 satuan layanan, saat ini sudah ada 118 unit yang beroperasi, menjangkau sekitar 3,6 juta penerima manfaat, di mana 1,3 juta di antaranya telah merasakan langsung manfaat program MBG," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Banten mencatat, perputaran ekonomi dari Program MBG mencapai Rp12 triliun yang berkontribusi besar terhadap penurunan angka pengangguran dan kemiskinan.

Baca juga: BGN-BPS kerja sama ukur keberhasilan MBG terhadap pertumbuhan ekonomi

"Kami telah membentuk satuan tugas MBG di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta membangun pusat informasi MBG untuk memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan, termasuk organisasi masyarakat dan sekolah. Pemerintah Provinsi juga mendukung penyediaan lahan dan fasilitas di sekolah-sekolah untuk mendukung pelaksanaan program ini," tuturnya.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan masyarakat tidak hanya mendapatkan akses makanan bergizi, tetapi juga peluang peningkatan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |