Denpasar (ANTARA) - Tim Pengolahan Sampah Berbasis Sumber (PSBS) Padas (Palemahan Kedas) Provinsi Bali menjelaskan sistem pengolahan sampah berbasis sumber yang sedang digencarkan di pulau dewata kepada istri Wakil Presiden Selvi Gibran Rakabuming.
Duta PSBS Padas Putri Suastini Koster membawa rombongan dari Jakarta itu ke Pusat Daur Ulang (PDU) Kota Denpasar agar melihat langsung pengelolaan sampah dari hulu sebagai solusi penanggulangan sampah di Bali.
“Pengolahan dimulai dari tingkat desa sebagai satuan wilayah terkecil yang paling dekat dengan masyarakat, peran kepala desa, lurah, serta bendesa adat menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program ini,” kata dia di Denpasar, Jumat.
Pustri Koster menjelaskan pengolahan sampah berbasis sumber ini diatur dalam regulasi Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 yang menugaskan bupati dan wali kota memperkuat pengelolaan sampah di wilayah masing-masing agar dapat diselesaikan di tingkat desa tanpa membebani daerah lain.
Prosesnya adalah sampah organik diolah menggunakan komposter yang menghasilkan pupuk cair dan padat untuk menyuburkan tanah.
Selain itu, bisa dengan penerapan teba moderen dengan cara memproses sampah organik di dalam lubang tanah menggunakan eco enzyme dan menghasilkan pupuk juga.
“Dengan cara ini, masyarakat tidak perlu lagi membeli pupuk kimia karena sudah mampu memproduksi pupuk sendiri,” ujar istri Gubernur Bali itu.
Sementara, untuk sampah anorganik, pemerintah daerah bersama desa dan desa adat terus mendorong pengembangan teknologi pengolahan serta optimalisasi peran TPS3R dan PDU.
“Sejumlah desa adat seperti Cemenggaon dan Punggul berhasil menuntaskan penanganan sampah organik, sementara sampah anorganiknya diolah secara terpadu,” kata dia memberi contoh.
Pemprov Bali sendiri menargetkan permasalahan sampah di seluruh wilayah dapat terselesaikan pada 2027, sehingga tempat pembuangan akhir (TPA) di Bali dapat ditutup secara menyeluruh.
Putri Koster mengatakan kebersihan Bali menjadi tanggung jawab bersama sehingga sinergi antara pemerintah, desa adat, dan masyarakat menjadi kunci terwujudnya lingkungan bersih dan berkelanjutan.
“Dengan gotong royong semua pihak, cita-cita Bersih Bali, Bersih Indonesia dapat terwujud, Bali harus menjadi contoh bagi dunia dengan lingkungan yang tertata dan lestari,” ujarnya.
Setelah mendengar dan melihat langsung itu, Selvi Gibran Rakabuming menyampaikan apresiasi atas sistem pengolahan sampah di Bali yang dinilainya sudah terintegrasi dengan baik dan memiliki dasar regulasi yang kuat.
Ia berharap sistem tersebut dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.
“Jika berhasil di Bali, daerah lain pasti akan mengikuti, dari Bali untuk Indonesia, agar bukan hanya Bali yang bersih, tetapi seluruh Indonesia,” ucapnya.
Menurut istri Wapres Gibran Rakabuming itu, berbagai inovasi dalam pengolahan sampah semestinya terus di optimalkan untuk mewujudkan Bali bersih sampah.
"Semoga dengan berbagai inovasi ini Bali dapat bebas dari sampah untuk pariwisata berkelanjutan," kata dia.
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































