Denpasar (ANTARA) - Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Provinsi Bali menebar pembangunan sekitar 2.500 hunian kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan komersial termasuk vila untuk menggenjot perekonomian daerah.
"Kami optimistis program itu ikut mendongkrak 185 sektor usaha lainnya sehingga mendorong kesejahteraan masyarakat," kata Ketua DPD REI Bali Anak Agung Darma Setiawan di Denpasar, Bali, Sabtu.
Program itu dihadirkan melalui pameran bisnis perumahan oleh 17 pengembang anggota asosiasi tersebut dan industri penunjang lainnya yang diadakan pada 12-20 Juli 2025 di Level 21 Denpasar.
Ia menjelaskan ribuan unit rumah tersebut tersebar di seluruh Bali, termasuk daerah yang selama ini menjadi primadona hunian komersial seperti Kabupaten Badung, Kota Denpasar, hingga ekspansi properti segmentasi MBR merambah beberapa wilayah di Kabupaten Tabanan dan Kabupaten Buleleng.
Adapun target pasar industri properti pada pameran tersebut yakni segmentasi keluarga muda yang membutuhkan hunian.
Pihaknya optimistis kinerja sektor properti di Pulau Dewata tetap menarik di tengah tantangan dinamika ekonomi global dan nasional.
Pasalnya, selain karena merupakan kebutuhan dasar, juga menjadi sarana investasi bagi masyarakat dengan didukung geliat ekonomi yang mulai pulih di Bali.
Selain itu, apabila dibandingkan program sebelumnya juga terjadi peningkatan dibandingkan pada 2024 yang saat itu menghadirkan sekitar 2.200 hunian MBR dan rumah komersial yang laku keras.
Sementara itu, panitia penyelenggara pameran I Wayan Sukarsana menjelaskan untuk menarik minat konsumen pihaknya menggandeng perbankan dan industri penunjang lainnya.
Adapun fasilitas yang bisa dinikmati dalam pameran itu di antaranya bunga kredit pemilikan rumah (KPR) rendah selama tiga tahun sebesar 4,6 persen oleh salah satu bank BUMN hingga potongan biaya administrasi lainnya.
Saat ini rentang harga untuk hunian MBR atau fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) di Bali mencapai sekitar Rp185 juta.
Sedangkan kisaran harga hunian komersial di Bali mencapai rentang Rp900 juta hingga Rp1,5 miliar dan vila mulai Rp2 miliar hingga Rp3,5 miliar, tergantung luas dan lokasi properti.
Baca juga: REI Bali tekankan Tapera harus dibarengi transparansi pengelolaan
Baca juga: REI Bali terapkan satu rumah satu pohon
Baca juga: REI Bali gandeng BRI beri kemudahan miliki 1.300 unit rumah
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.