Realisasi investasi di Jabar semester I 2025 capai Rp72,5 triliun

1 month ago 5

Bandung (ANTARA) - Data resmi Kementerian Investasi/BKPM menyebutkan hingga Juli 2025, realisasi investasi yang masuk ke Jawa Barat telah mencapai sekitar Rp72,5 triliun, yang menjadikannya lokasi investasi terbesar di Indonesia untuk periode tersebut.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Dedi Taufik mengatakan hal ini tak terlepas dari keseriusan Jabar dalam menciptakan kepastian berusaha, hingga bisa menegaskan posisi Jabar sebagai provinsi tujuan investasi terbesar di Indonesia.

"Minat investasi yang tinggi di Jabar adalah bukti bahwa regulasi, infrastruktur, dan pelayanan perizinan berjalan baik. Kami terus mempercepat perizinan dan menjaga transparansi agar investor merasa aman dan nyaman menanamkan modalnya di Jabar," kata Dedi di Bandung, Rabu.

Dari data BKPM tersebut, Jawa Barat menjadi peringkat pertama dalam realisasi investasi, di atas Jakarta (Rp71,1 triliun), Jawa Timur (Rp38,6 triliun), Sulawesi Tengah (Rp31,6 triliun) dan Banten (Rp29,7 triliun) di posisi lima.

Komposisi realisasi investasi di Jawa Barat adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp43,7 triliun, dan sisanya dari Penanaman Modal Asing (PMA) atau setara 1,8 miliar dolar AS.

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan apresiasinya atas pencapaian yang didorong kolaborasi erat antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga masyarakat dalam menciptakan iklim investasi kondusif, mulai dari RT, RW, kepala desa/lurah, camat, hingga kepala dinas penanaman modal di seluruh daerah.

Menurutnya, keberhasilan Jabar mempertahankan minat investor tidak lepas dari kerja bersama menjaga stabilitas dan mengatasi hambatan.

"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menjaga iklim investasi dari gangguan, hambatan infrastruktur, hingga keamanan. Hasilnya, Jawa Barat tetap menjadi pilihan utama investor dengan nilai Rp72,5 triliun hingga Juli 2025," ujar Dedi Mulyadi.

Selain menjaga pertumbuhan investasi, kata dia, Pemprov Jabar kini berfokus agar investasi berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja.

Mulai Agustus 2025, proses lamaran kerja di Jabar akan beralih dari sistem manual menjadi digital terintegrasi melalui Dinas Tenaga Kerja provinsi dan kabupaten/kota.

"Data pencari kerja akan terintegrasi. Perusahaan cukup mengakses database ini dan memanggil kandidat sesuai kualifikasi. Proses administrasi dilakukan setelah kandidat diterima, sehingga mengurangi biaya tidak perlu bagi pencari kerja," tutur Dedi.

Akan tetapi, diketahui capaian realisasi investasi Jabar Rp72,5 triliun ini, masih jauh di bawah target investasi Jawa Barat untuk tahun 2025 yakni di angka Rp270 triliun guna mendorong pertumbuhan ekonomi provinsi tersebut sebesar 5,6 persen pada 2025.

"Dengan langkah-langkah yang dilakukan, kami optimistis nilai investasi hingga akhir 2025 akan terus meningkat, dan juga disertai pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat Jawa Barat," kata Dedi menambahkan.

Baca juga: Pabrik furikake Jepang jajaki investasi di Jabar

Baca juga: Dedi Mulyadi terapkan Operasi Manunggal lawan gangguan ormas di Jabar

Baca juga: Polandia buka peluang investasi di Jabar dalam energi-pertanian

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |