Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat di Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mewaspadai potensi banjir susulan menyusul dua peristiwa banjir yang terjadi di wilayah tersebut pada akhir pekan lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa hujan deras pada Sabtu (9/11) telah memicu banjir di Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima dengan ribuan warga terdampak.
BNPB mengonfirmasi di Dompu banjir melanda empat kecamatan, enam desa, dan lima kelurahan. Sebanyak 342 kepala keluarga terdampak, sementara sekitar 90 hektare lahan pertanian tergenang.
Menurut dia, saat ini ketinggian muka air di Dompu berangsur surut, dengan genangan antara 20 hingga 80 centimeter. Sementara di Kabupaten Bima, banjir melanda lima kecamatan dan 12 desa, dengan 1.055 kepala keluarga atau 3.285 jiwa terdampak.
“Saat ini air sudah surut, dan BPBD bersama unsur terkait melakukan pembersihan material lumpur serta pemulihan lingkungan terdampak,” kata dia.
Namun, ia mengungkapkan, peringatan dini cuaca masih berlaku dalam dua hari ke depan menyusul adanya potensi hujan sedang hingga lebat masih mungkin terjadi di beberapa wilayah seperti Kecamatan Kempo, Woja, Pekat, Manggelewa, dan Pajo.
Hal itu sebagaimana laporan dari tim meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mendapati potensi hujan lebat hingga sangat lebat di sejumlah provinsi akibat sirkulasi siklonik di Samudra Hindia dan Maluku Selatan, serta aktivitas gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
"Potensi bencana banjir susulan ini setelah secara umum, prakiraan cuaca periode 11–12 November menunjukkan sebagian besar wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi dinamika atmosfer yang meningkatkan potensi hujan," kata Abdul Muhari.
Baca juga: BNPB: 2.300 jiwa terdampak banjir di tiga kecamatan di Kebumen
Baca juga: BNPB dorong penataan pohon kota usai angin kencang terjang Salatiga
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































