Karawang (ANTARA) - Ratusan rumah di delapan desa yang tersebar di tiga kecamatan sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat terendam banjir akibat meluapnya sejumlah sungai di daerah tersebut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharam di Karawang, Selasa menyampaikan banjir di delapan desa itu terjadi akibat tingginya curah hujan pada Senin, (7/8) yang memicu meluapnya beberapa air sungai.
Ratusan rumah yang terendam banjir di antaranya terjadinya di Desa Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Parungsari, Kecamatan Telukjambe Barat.
Selain itu, banjir juga terjadi di Desa Sukaharja dan Sukamakmur, Kecamatan Telukjambe Timur serta melanda Kelurahan Tanjungmekar dan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat.
Baca juga: 23 desa di Kabupaten Bekasi terdampak banjir hingga semeter
Untuk ketinggian air di delapan desa yang dilanda banjir itu bervariasi, ada yang hanya setinggi 5 centimeter hingga ada yang lebih dari 1 meter.
"Titik banjir terparah terjadi di Desa Karangligar, ketinggian air mencapai sekitar 2 meter," kata Ferry.
Ia menyebutkan, banjir yang melanda delapan desa itu merendam lebih dari 100 rumah. Kondisi itu membuat warga terdampak banjir harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Tim dari BPBD Karawang, katanya, telah melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman. Selain itu, BPBD Karawang juga terus melakukan pendistribusian logistik untuk warga terdampak banjir.
Baca juga: Tim kesehatan diterjunkan untuk bantu korban banjir di Tangerang
Baca juga: Selasa siang, belasan RT di Jakarta Timur masih terendam banjir
Banjir yang terjadi di sekitar tiga kecamatan tersebut tidak hanya karena tingginya curah hujan di wilayah Karawang, namun juga karena meluapnya sungai Citarum, Cibeet dan sungai Cidawolong.
Selain merendam pemukiman warga, banjir juga merendam jalan raya, sarana pendidikan dan areal sawah.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.