Ratusan pesilat Betawi perebutkan Piala Gubernur Jakarta

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Ratusan pesilat Betawi dari berbagai wilayah di Jakarta memamerkan kemampuan terbaiknya untuk memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Padepokan Pencak Silat, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu.

Berkumpulnya 150 jagoan silat dari Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat itu untuk mengikuti "Festival Pencak Silat Betawi".

Kegiatan ini diselenggarakan Bamus Suku Betawi 1982 selama dua hari yang mencakup kategori pelajar dan dewasa, kata Ketua Majelis Adat Bamus Suku Betawi 1982, Nachrowi Ramli dalam keterangannya di Jakarta.

Dia mengatakan, festival ini bukan sekadar kompetisi, melainkan menjaga dan melestarikan kebudayaan Betawi di Jakarta yang dinilai hampir mengalami kepunahan di tengah kemajuan zaman.

Baca juga: Ratusan pesilat cilik ikuti "Kejuaraan Maen Pukul Betawi 2025"

Dengan kegiatan yang diselenggarakan Bamus Suku Betawi 1982 seperti lomba pantun, lomba tari, lomba kuliner dan lomba silat yang berlangsung hari ini, pihaknya ingin melestarikan serta menjaring bibit-bibit muda dalam mengembangkan dan meningkatkan prestasi.

"Khususnya, di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi," ujar pria yang biasa disapa Bang Nara.

Menurut Ketua Umum Perkumpulan Pencak Silat (PPS) Putra Betawi yang menghimpun 127 perguruan silat aliran Betawi dan merupakan perguruan silat historis pendiri PB IPSI itu, Bamus Suku Betawi 1982 tidak hanya fokus pada kebudayaan khususnya pencak silat.

Namun, pihaknya akan melakukan pembenahan dan pembentukan sumber daya manusia (SDM) kaum Betawi.

Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, Bamus Suku Betawi 1982 akan mengumpulkan kembali para pesilat yang saat ini berserakan.

Baca juga: Penampilan pencak silat dan seni tari pecahkan rekor MURI

Termasuk, pencak silat Betawi yang jumlahnya 300-an lebih dan perguruan pencak silat di seluruh DKI yang juga banyak jumlahnya.

"Sudah saatnya kaum Betawi memimpin di Jakarta," kata salah satu Penasihat di kepengurusan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) itu.

Dia sejak kecil menekuni pencak silat dan sudah 40 tahun menjadi pengurus organisasi silat di tanah air.

Karena itu, kata dia, Bamus Suku Betawi 1982 yang berkomitmen melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi berharap agar sumber daya manusia kaum Betawi terus ditingkatkan.

Baca juga: Pencak silat bakal jadi ekstrakurikuler di sekolah

Saat ini pihaknya mengambil langkah pematangan SDM. "Apapun alatnya dan senjatanya kalau manusianya tidak pintar akan sia-sia. Karenanya, kita butuh SDM yang pintar menghadapi segala situasi dan kondisi," katanya.

Bang Nara menambahkan, pencak silat telah diakui oleh Unesco sehingga PPS Putra Betawi akan merajut persatuan semua aliran silat Betawi yang mencapai 300 aliran.

Tidak hanya itu, Bamus Suku Betawi 1982 pun akan proaktif untuk memasukkan budaya pencak silat dalam kurikulum pendidikan karena cikal bakal pemimpin akan dimulai dari bawah, yakni melalui unsur pendidikan.

IPSI juga sudah melakukan penjaringan terhadap bibit berprestasi sebanyak 200 pesilat yang akan ikut dalam pertunjukan pada 2026. "Untuk itu Pemprov DKI juga harus hadir," tuturnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |