Jakarta (ANTARA) - Presiden Federasi Gimnastik Internasional (FIG) Morinari Watanabe mengunjungi rumah duka atlet gimnastik Indonesia Naufal Takdir Al Bari di Gresik, Jawa Timur, Minggu, untuk menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga sang atlet.
Watanabe datang bersama Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati dan bertemu dengan ibunda Naufal, Nurul Khotimah.
Watanabe menyebut semangat Naufal tetap hidup bersama keluarga besar gimnastik dunia.
“Saya benar-benar turut berbelasungkawa dengan apa yang terjadi pada Naufal. Ia anak ibu, dan juga anak saya. Meski Naufal sudah tiada, semangatnya bersama kita semua,” kata Watanabe dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.
Watanabe mengenang Naufal sebagai pribadi santun dan dicintai banyak orang, baik ketika menjalani latihan di Jepang maupun saat mengikuti pemusatan latihan di Penza, Rusia.
“Mereka yang mengenal Naufal semua menyukainya. Dia memiliki karakter yang baik. Semua orang mencintai Naufal,” ujarnya.
Naufal, kelahiran Maret 2006, diproyeksikan menjadi salah satu pesenam andalan Indonesia pada 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025, SEA Games 2025 Thailand, hingga Olimpiade 2028 Los Angeles.
Sejak kecil, ia menaruh mimpi besar mengikuti jejak idolanya, legenda gimnastik Jepang Kohei Uchimura.
Baca juga: Atlet gimnastik Indonesia Naufal wafat saat pelatihan di Rusia
“Naufal sangat mengidolakan Kohei Uchimura. Waktu kecil dia maunya dipanggil Kohei Naufal. Maafin ya jika Naufal ada salah,” ujar Nurul.
Sebelum berlatih di Rusia, Naufal ditempa di Jepang bersama empat rekannya di Pelatnas Gimnastik Artistik Putra.
Mereka mendapat dukungan pembiayaan dari Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (PPON Kemenpora).
Mereka adalah Abiyu Raffi, M. Aprizal, Agung Suci Tanto, dan Satria Tri Wira Yudha.
Ketua Umum FGI Ita Yuliati menegaskan wafatnya Naufal merupakan kehilangan besar bagi Indonesia dan dunia olahraga internasional.
“Naufal adalah pahlawan olahraga bagi kami. Dia meninggal saat menjalankan tugas negara, ketika berada dalam pemusatan latihan,” kata Ita.
FGI tengah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow terkait proses pemulangan jenazah. Administrasi diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tujuh hari kerja.
“Kami sudah menemukan agen jenazah yang bisa melakukan prosesi Islam. Mohon doa agar semua proses berjalan lancar,” kata Ita.
Baca juga: Gimnastik Indonesia tampil di Hungaria dengan duka kehilangan Naufal
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.