Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meminta setiap wilayah di kota administrasi Jakarta mempunyai kampung binaan tanaman dan hewan untuk ketahanan pangan di Jakarta.
"Saya ingin nanti setiap kota harus punya kampung binaan. Jadi itu sangat produktif, menghasilkan produk untuk pangan masyarakat," kata Rano dalam acara panen serentak di lahan pertanian Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Rabu.
Baca juga: Pemprov DKI panen serentak 20 ton cabai hingga ikan di 266 titik
Rano mencontohkan seperti di Jalan KS Tubun, Pasar Baru, Karawaci, Kota Tangerang yang memiliki Kampung Markisa. Tempat tersebut sekarang menjadi salah satu tempat wisata di Kota Tangerang yang seringkali menjadi lokasi foto bagi masyarakat.
"Saya waktu di Kota Tangerang ada yang namanya Kampung Markisa. Itu dulu tempat pembuangan sampah. Saya ubah menjadi Kampung Markisa. Sekarang itu menjadi pusat pelatihan dan dikunjungi masyarakat," ujar Rano.
Baca juga: Mendag tinjau harga pangan pokok di Pasar Senen Jakarta jelang Lebaran
Sehingga, menurut Rano, kampung binaan nantinya bisa menjadi salah satu program yang bertujuan membina setiap wilayah dan mencari solusi dalam masalah ketahanan pangan.
Program ini dapat dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pemerintah, dinas terkait, penggiat tanaman, dan masyarakat setempat.
"Jadi artinya yang kita tanam memang yang bisa kita makan sehari-hari," ucap Rano.
Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui dinas terkait akan memberikan warga bibit cabai dan sayur-sayuran sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan.
Baca juga: Kepulauan Seribu salurkan bantuan bibit tanaman bagi warga
Rano menyebut Jakarta memiliki potensi pertanian yang dapat dikembangkan, terutama di bidang hortikultura dan perikanan.
Selain itu, pertanian perkotaan yang berkelanjutan juga dapat mendukung kesejahteraan penduduk dan keberlanjutan lingkungan masyarakat ke depannya.
"Artinya Jakarta itu dengan pertanian itu sangat dekat dan memang pertanian di Jakarta itu lebih kepada pertanian perkotaan (urban farming), bukan seperti wilayah lain," ujar Rano.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025