PWNU Sumut: Bobby diyakini mampu bangun daerah jadi lebih baik lagi

3 hours ago 1

Medan (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, Bobby Nasution sebagai Gubernur Sumut termuda se-Indonesia diyakini mampu membangun daerah ini menjadi lebih baik lagi.

"Pak Bobby Nasution sebagai gubernur termuda yang energik dan sudah meraih berbagai prestasi," ungkap Ketua PWNU Sumut Marahalim Harahap di Medan, Senin.

Menurutnya, sosok Bobby Nasution memiliki moralitas cukup baik, terutama di hadapan mereka dari berbagai kalangan yang usianya lebih tua.

Sederet prestasi dan kinerja Bobby Nasution membanggakan, di antaranya menurunkan jumlah penderita stunting (kekerdilan) dari 550 anak pada 2022 turun menjadi 298 anak di 2023.

Bobby Nasution dinilai pemimpin inovatif dan berkinerja tinggi sehingga meraih anugerah Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Bhakti Praja Nugraha dari Presiden RI Joko Widodo pada 2024.

"Kemampuannya berkomunikasi itu, merupakan modal yang baik untuk seorang kepala daerah. Apalagi yang saya lihat, sikap santun di usia muda seperti beliau. Itu hal yang luar biasa," tutur Marahalim.

Pihaknya menyebutkan, bahwa menjadi bukti selama empat tahun terakhir Bobby Nasution menjadi orang nomor satu Pemkot Medan.

Gubernur Sumut Bobby Nasution dilantik oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada usia 33 tahun tujuh bulan di Istana Negara, Jakarta.

"Dia mampu menempatkan diri di hadapan yang lebih tua, yang sebaya dan bagaimana bersikap kepada yang lebih muda. Itu kan satu talenta kepemimpinan yang dia punya," papar dia.

Selain itu, sosok Bobby Nasution adalah anak muda yang lebih sederhana dan tidak kaku dalam memandang serta menyelesaikan persoalan.

Dalam upaya penyelesaian masalah, Bobby Nasution lebih dinamis dalam mengambil langkah mengingat seorang gubernur harus bisa mengayomi dan mengarahkan pembangunan sinergi bersama bupati dan wali kota se-Sumut.

"Saya yakin Pak Bobby Nasution ini orangnya tidak kaku. Bahkan mungkin untuk duduk ngopi bersama dengan para kepala daerah di warung biasa, dia mau," tegasnya.

Dia juga melanjutkan, tidak jarang suatu masalah tersebut bisa selesai dimulai dari pertemuan seperti itu, dan bukan karena mengandalkan seragam dan kedinasan atau posisi jabatan.

"Apalagi beliau ini, pernah merasakan menjadi bawahan gubernur. Jadi tahu mengukur sejauh mana dan merangkul para kepala daerah dengan pengalamannya,” jelas Marahalim.

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Azhari
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |