PVMBG belum naikkan status Marapi menyusul rentetan letusan awal 2025

4 days ago 11

Padang (ANTARA) - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hadi Wijaya mengatakan instansi tersebut belum akan menaikkan status Gunung Marapi yang saat ini berstatus Level II atau waspada menyusul 15 letusan rentang 1 hingga 28 Januari 2025.

"Hingga saat ini memang belum ada rencana PVMBG untuk menaikkan status Gunung Marapi," kata Kepala PVMBG Hadi Wijaya saat dihubungi di Padang, Senin.

Saat ini gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) tersebut berstatus waspada atau level II. Selama 1 hingga 28 Januari PVMBG mencatat 15 kali letusan, bahkan, pada 21, 22 dan 26 Januari Marapi meletus dua kali dalam sehari.

Meskipun belum menaikkan status Marapi, Hadi menegaskan tim PVMBG terutama Pos Pengamatan Gunung Api Kota Bukittinggi terus memantau perkembangan gunung tersebut.

Baca juga: BKSDA jatuhkan sanksi tiga tahun bagi pemandu liar Gunung Marapi

Baca juga: BKSDA kaji rencana pembukaan jalur pendakian tiga gunung di Sumbar

Erupsi yang terjadi masih dalam skala jangkauan tiga kilometer. Artinya, masyarakat atau siapa saja dilarang beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi atau Kawah Verbeek.

"Jadi, saat ini PVMBG masih menetapkan Level II atau waspada di mana salah satu rekomendasinya tidak boleh ada kegiatan dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi," tegas Kepala PVMBG.

Berdasarkan hasil evaluasi PVMBG periode 16 hingga 31 Januari secara visual aktivitas Gunung Marapi cenderung meningkat di mana aktivitas erupsi dan hembusan lebih sering terjadi dibandingkan dengan dua pekan sebelumnya. Tinggi kolom erupsi dan asap hembusan teramati maksimum 750 meter di atas puncak.

Kegempaan Marapi juga cenderung meningkat terutama pada gempa yang berkaitan dengan pelepasan energi seperti gempa letusan/erupsi dan hembusan. Untuk gempa yang berkaitan dengan pasokan magma meningkat pada tremor nonharmonik, dan relatif sama pada gempa vulkanik dangkal maupun dalam.

Energi seismik yang tercermin dari real time seismic amplitude measurement berada di atas normal sejak awal Desember 2024 dan dalam dua pekan terakhir cenderung menurun kembali secara fluktuatif.*

Baca juga: BKSDA-Ombudsman dan pemerintah daerah sepakat tutup permanen Marapi

Baca juga: PGA catat 14 kali letusan Gunung Marapi di awal 2025

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |