Ombudsman soroti 8 titik jalan penghubung desa rusak di Bangka Selatan

2 hours ago 1
Dari fakta lapangan diketahui bahwa penyebab kerusakan jalan, karena banyaknya kendaraan yang memiliki berat melebihi kapasitas jalan sehingga membuat jalan berlubang...

Pangkalpinang (ANTARA) - Ombudsman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyoroti delapan titik jalan penghubung antara Desa Delas dengan Nyelanding, Kabupaten Bangka Selatan, mengalami kerusakan sehingga membahayakan keselamatan masyarakat di daerah itu.

“Kami sebagai lembaga pengawas pelayanan publik perlu untuk melakukan kegiatan pengawasan ini untuk merespon informasi yang disampaikan masyarakat dan pemberitaan media massa," kata Kepala Perwakilan Ombudsman Kepulauan Babel Shulby Yozar Ariadhy di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia menyatakan hasil pemantauan di lapangan ditemukan delapan titik jalan penghubung antara Desa Delas dengan Desa Nyelanding, Kabupaten Bangka Selatan, dengan rincian titik kerusakan jalan yaitu titik pertama lebih kurang lima hingga 10 meter jalan berlubang.

Titik kedua kurang lebih 30 hingga 40 meter mengalami kerusakan, titik tiga 20 hingga 25 meter berlubang, keempat 50 hingga 60 meter rusak cukup berat, kelima kurang lebih lima hingga 10 meter mengalami kerusakan, keenam 25 hingga 30 meter berlubang dan becek, ketujuh lima hingga 10 meter dalam kondisi rusak, dan titik ke-8 kurang lebih satu kilometer mengalami kerusakan signifikan.

Baca juga: PUPR perbaiki sembilan jalan di Babel dukung jalur logistik dan KSPN

"Kerusakan jalan penghubung desa telah menjadi sorotan dan membuat resah masyarakat sekitar sebagai pengguna jalan, karena jalan tersebut merupakan akses utama masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari-hari," ujarnya.

Ia menyatakan dari hasil investigasi diketahui kondisi jalan berisiko membahayakan pengguna jalan, karena titik kerusakan yang berada pada sepanjang kurang lebih 2,5 kilometer.

"Dari fakta lapangan diketahui bahwa penyebab kerusakan jalan, karena banyaknya kendaraan yang memiliki berat melebihi kapasitas jalan sehingga membuat jalan berlubang, yang kemudian dilakukan upaya perbaikan sementara oleh pihak perusahaan sawit yang juga sebagai pengguna jalan dengan menimbun menggunakan tanah puru yang pada saat cuaca hujan menyebabkan jalan menjadi becek dan sulit dilalui," katanya.

Baca juga: Babel terapkan pelapisan jalan "microsurfacing" pertama di Indonesia

Menurut dia, kondisi ini menyebabkan keluhan dari masyarakat semakin meningkat, mengingat jalan tersebut merupakan akses utama yang digunakan warga untuk berbagai keperluan, termasuk ekonomi, pendidikan, dan layanan kesehatan.

“Jika melihat urgensi dan dampak dari kerusakan jalan ini, kami mendorong agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Babel segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki jalan dengan metode yang sesuai standar," katanya.

Tidak hanya itu pihaknya juga meminta pemerintah segera memasang rambu-rambu peringatan demi keselamatan pengguna jalan.

Baca juga: DPRD apresiasi Pemrov Babel karena jalan rusak hanya 4,12 persen

Pewarta: Aprionis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |