Puskepi sebut Danantara katalis industri berbasis nilai tambah

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menyatakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) dapat menjadi katalis positif bagi industri berbasis nilai tambah untuk memastikan hilirisasi sumber daya alam berjalan efektif.

Ia menuturkan upaya hilirisasi melalui pengolahan hasil tambang dan sumber daya lainnya di dalam negeri akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.

“Kekayaan alam Indonesia tidak lagi diekspor mentah, tetapi diolah untuk memberi manfaat maksimal bagi rakyat,” kata Sofyano Zakaria di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan bahwa upaya hilirisasi penting untuk memperkuat sektor energi domestik agar pemerintah dapat lebih cepat mencapai swasembada energi dengan memanfaatkan potensi nasional.

Baca juga: DPR: Danantara momentum bangkitkan ekonomi RI di mata dunia

Pihaknya berharap Danantara tidak hanya sekadar menjadi entitas bisnis, tapi dapat berperan sebagai pilar utama ekosistem ekonomi nasional yang tangguh dan berkelanjutan.

"Keberadaan Danantara dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat posisi Indonesia di kancah dunia,” ujarnya.

Sofyano juga menyatakan bahwa pembentukan Danantara merupakan strategi untuk mengonsolidasikan kekuatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

“Pembentukan Danantara adalah strategi besar untuk mengonsolidasikan BUMN agar pengelolaan aset negara lebih optimal,” ucapnya.

Ia pun optimis bahwa Danantara dapat mendorong transformasi ekonomi, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Lewat Danantara, Prabowo ingin banyak BUMN masuk Fortune Global 500

“Dengan strategi pembentukan Danantara tersebut, Indonesia bisa semakin mandiri dan berdaulat,” imbuh Sofyano.

Presiden Indonesia Prabowo Subianto resmi meluncurkan BPI Danantara bersama Presiden Indonesia Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Indonesia Ke-7 RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin pagi.

Ia mengatakan dana yang dikelola Danantara akan diinvestasikan pada proyek-proyek nasional sebagai bagian dari upaya industri dan hilirisasi.

"Danantara Indonesia bukan sekadar sebuah badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia," ujar Presiden Prabowo.

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani ditunjuk sebagai Group CEO Danantara, beserta Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer (COO) dan Wakil Presiden Direktur PT Toba Bara Sejahtera (TBS) Energi Utama Tbk (kode emiten: TOBA) Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO).

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |