Puan minta evakuasi santri Ponpes Sidoarjo utamakan keselamatan

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas robohnya mushalla Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, yang mengakibatkan tiga santri meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka.

.Ia meminta proses evakuasi santri diprioritaskan dengan menjaga keselamatan.

“Pemerintah harus memastikan para santri dapat menimba ilmu dan beribadah di tempat yang aman serta layak. Perlindungan terhadap santri harus menjadi prioritas utama,” kata Puan di Jakarta, Selasa.

Mushalla yang berada di kompleks asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk saat digunakan untuk shalat berjemaah pada Senin (29/9) malam. Bangunan yang masih dalam tahap pembangunan itu runtuh ketika dipenuhi santri, sehingga menimbulkan banyak korban.

Hingga Selasa pagi, data menunjukkan 98 santri terdampak peristiwa ini. Dari jumlah tersebut, 91 orang masih dirawat di RSUD Sidoarjo, RSI Siti Hajar, dan RS Delta Surya, sementara 10 santri sudah diperbolehkan kembali ke keluarga.

Tim SAR melaporkan total 102 korban berhasil dievakuasi, termasuk 11 orang yang ditemukan di hari kedua pencarian. Namun diperkirakan masih ada sekitar 38 santri yang terjebak di reruntuhan bangunan yang kondisinya rapuh.

Puan menyampaikan apresiasi kepada tim SAR dan relawan yang terlibat.

“Yang paling penting, setiap upaya penyelamatan harus mengutamakan keamanan para santri yang masih tertimbun reruntuhan,” ujarnya.

Ia menilai musibah ini harus menjadi peringatan bagi pemerintah mengenai pentingnya pengawasan terhadap kualitas bangunan fasilitas pendidikan dan keagamaan.

Kemudian, dia mengingatkan bahwa negara tidak boleh abai memastikan konstruksi sarana publik, terutama untuk anak-anak.

“Pondok pesantren menampung jutaan santri di seluruh Indonesia. Fasilitas mereka harus aman dan terlindungi dari risiko bencana,” tegasnya.

Puan mendorong pemerintah pusat dan daerah memberikan pendampingan bagi Ponpes Al Khoziny, termasuk bantuan psikologis bagi santri dan keluarga korban. Ia juga meminta dilakukan audit teknis terhadap bangunan pondok.

Selain penanganan darurat, ia mengingatkan perlunya langkah jangka panjang berupa penguatan regulasi dan pengawasan pembangunan sarana pendidikan berbasis pesantren.

Pewarta: Aria Ananda
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |