Prudential Indonesia edukasi keterampilan digital bagi 5.000 kaum ibu

1 month ago 17

Jakarta (ANTARA) - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) selama akhir November 2024 hingga awal 2025 menggelar kegiatan edukasi perencanaan keuangan dan pelatihan keterampilan digital bagi 5.000 kaum ibu dari berbagai wilayah di Indonesia.

Menurut Chief Customer & Marketing Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen, kegiatan bertema "Ngobrol Santai Keuangan, Dana Darurat, dan Dana Pendidikan untuk Keluarga" itu menekankan pentingnya peran ibu dalam melengkapi diri dengan ilmu dan keahlian perencanaan keuangan untuk masa depan keluarga yang lebih baik.

Melalui program kolaborasi bersama Supermom, sebuah platform data berbasis AI dengan komunitas digital untuk ibu dan wanita tersebut, lanjutnya, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, peserta juga diberikan pelatihan tentang bagaimana memperoleh penghasilan tambahan bagi kesejahteraan keluarga memanfaatkan platform digital.

"Ibu merupakan perancang masa depan keuangan keluarga yang berperan menentukan tujuan keuangan, merancang strategi menabung dan berinvestasi, serta membangun keamanan finansial bagi keluarga," katanya.

Oleh karena itu, tambahnya, pihaknya berkomitmen untuk terus memberdayakan ibu-ibu di Indonesia melalui pengetahuan dan pelatihan terkait perencanaan keuangan keluarga, mulai dari mengelola keuangan sehari-hari, pentingnya dana darurat, dana pendidikan, asuransi, hingga investasi.

Hal itu juga sebagai dukungan terhadap program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna meningkatkan literasi keuangan dan asuransi secara merata di Indonesia bagi perempuan, termasuk para ibu.

Di mana pada 2024 Prudential Indonesia telah menjangkau lebih dari 550 ibu-ibu di berbagai wilayah di Indonesia dan secara keseluruhan telah menjangkau lebih dari 260.000 peserta baik perempuan, ibu, anak muda, guru, UMKM, dan komunitas disabilitas.

Karin menyatakan seiring dengan perkembangan teknologi khususnya di era digital, perempuan termasuk para ibu sangat perlu mendapatkan pelatihan yang bertujuan meningkatkan kompetensi digital mereka (digital upskilling), sehingga dapat memanfaatkan platform digital dengan aman dan bijak untuk hal-hal yang produktif.

Asisten Deputi Pengarusutamaan Gender Bidang Ekonomi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Dewa Ayu Laksmi menyatakan kegiatan edukasi dan pelatihan tersebut sangat baik untuk meningkatkan pemahaman para ibu mengenai pengelolaan keuangan yang baik, sehingga mereka mampu memulai usaha, membangun UMKM, atau bekerja dari rumah sehingga memiliki penghasilan sendiri.

Program ini, tambahnya, juga selaras dengan inisiatif Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dalam pengarusutamaan gender di bidang ekonomi.

"Fokusnya adalah memberdayakan perempuan agar mandiri secara finansial, mengingat sekitar 90 persen permasalahan sering kali berakar pada isu ekonomi," katanya.

Sementara itu, Country Director Supermom Indonesia Hellen Katherina menyebutkan pemerintah memproyeksi pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia akan menembus 228 miliar dolar AS pada 2027 dan menjadi salah satu kontributor terbesar di GDP Indonesia.

"Dalam konteks tersebut, kami ingin memastikan bahwa para Ibu di Indonesia bisa merasakan dampak positifnya secara langsung bagi kesejahteraan keluarga mereka," katanya.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |