PCO: Satu Sehat mudahkan masyarakat Cek Kesehatan Gratis

10 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Staf Khusus Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hafizhul Mizan menilai penggunaan aplikasi Satu Sehat justru lebih memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan Cek Kesehatan Gratis, bukan malah sebaliknya.

Pernyataan tersebut diungkapkan Hafizhul saat ditemui di Puskesmas Cilincing, Jakarta Utara, Senin, merespons belum semua peserta program Cek Kesehatan Gratis (CKG) memahami penggunaan aplikasi Satu Sehat.

"Pertama, itu bukan baru, tapi aplikasi dari zaman dulu sudah ada, yang kita gunakan untuk vaksinasi COVID-19. Nah sekarang dipakai lagi oleh Kementerian Kesehatan untuk melakukan Cek Kesehatan Gratis," kata dia.

Baca juga: Dokter: Pemeriksaan CKG sudah sesuai dengan kebutuhan anak

Dengan pengalaman tersebut, menurutnya, sudah seharusnya masyarakat akrab dan bisa menggunakan aplikasi kesehatan digital terintegrasi nasional tersebut.

Aplikasi Satu Sehat mobile dari Kementerian Kesehatan itu tidak hanya digunakan untuk memuat biodata kelengkapan administrasi pendaftaran, tetapi juga sebagai pengingat kapan jadwal pemeriksaan pasien dilakukan.

Namun, diakuinya berdasarkan temuan di lapangan masih ada masyarakat yang tidak punya ponsel atau sebelumnya tidak punya ponsel, tapi sekarang punya, sehingga perlu diperkenalkan bagaimana memanfaatkan aplikasi Satu Sehat itu.

Sebagaimana pelayanan Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Cilincing, bagi warga yang belum bisa mengakses aplikasi Satu Sehat diarahkan pendaftaran manual ke puskesmas dengan syarat membawa KTP.

"Karena situasi sementara masyarakat yang tidak memiliki ponsel dapat melakukannya secara manual dengan syarat membawa KTP asli ke Puskesmas untuk mendaftar. Tapi, ke depannya, karena program ini bukan sehari selesai, tapi berlanjut terus menerus, diarahkan semua untuk menggunakan aplikasi Satu Sehat mobile," kata dia.

Kementerian Kesehatan memastikan seluruh puskesmas siap untuk menggelar Program CKG yang mulai dilaksanakan pada hari ini di seluruh wilayah Indonesia.

Kesiapan tersebut meliputi Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur Puskesmas, reagen (senyawa yang dipakai dalam reaksi kimia, biasa dipakai untuk mengetes darah) dan alat-alat kesehatan.

Sebanyak 10.200 Puskesmas telah siap melaksanakan Program CKG di seluruh Indonesia.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto bahwa semua Kementerian/Lembaga (K/L), pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, kota, hingga kelurahan mempersiapkan segala kebutuhan penyelenggaraan CKG ini bagi 280 juta penduduk sebagai target sasaran.

Baca juga: Cek Kesehatan Gratis, naiknya produktivitas, dan transformasi ekonomi

Baca juga: Pemkot Jayapura ajak warga manfaatkan program Cek Kesehatan Gratis

Program ini disosialisasikan pemerintah secara masif, baik memanfaatkan layanan digital maupun door to door kepada masyarakat setidaknya selama satu bulan sebelum dimulai secara serentak hari ini.

Untuk pelaksanaan CKG perdana, setiap Puskesmas melayani pengecekan kesehatan dengan kuota sebanyak 30 orang. Mayoritas puskesmas masih melayani peserta penerima manfaat kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) dan dewasa, dibandingkan balita (0-6 tahun).

Program CKG untuk anak-anak usia sekolah dan remaja direncanakan Kementerian Kesehatan mulai pada Juli 2025, dan pengecekannya dilakukan di sekolah masing-masing yang juga memanfaatkan aplikasi Satu Sehat.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |