Jakarta (ANTARA) - Bupati Pamekasan Terpilih Kholilurrahman mengatakan proyek kolaborasi Indonesia dan Australia yakni "Memanen Harapan" mampu mendukung ekonomi petani garam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, pasalnya mampu meningkatkan kualitas komoditas rumput laut dan garam di Pamekasan.
Proyek hasil kolaborasi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Newcastle University dan RMIT University, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta inisiatif kemitraan organisasi di Australia dan Indonesia, Koneksi, menggabungkan pertanian rumput laut dengan produksi garam surya untuk hasilkan karbon biru, rumput laut kelas komersial, energi terbarukan (listrik) hingga air.
“Kami sangat mengapresiasi teknologi ini. Masyarakat Pamekasan, khususnya para petani garam akan merasakan manfaat berlipat. Saya sangat mendukung apabila teknologi seperti ini diadaptasi di daerah lain dan daerah lainnya dapur belajar dari Pamekasan,” ujar Kholilurrahman
saat mengunjungi kegiatan "Memanen Harapan: Energi Terbarukan, Air Bersih, dan Garam Berkualitas untuk Komunitas Garam Madura Melalui Budidaya Rumput Laut" di Pamekasan, Madura sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Selasa.
Ia menyoroti proyek ini secara langsung mendukung ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja, pendapatan keluarga pesisir sehingga mendongkrak kesejahteraan masyarakat Pamekasan.
Adapun dalam proyek penelitian ini turut melibatkan pengembangan sistem pertanian rumput laut dan garam surya yang digabungkan melalui sistem siklus rankine organik dan sistem desalinasi reserse osmosis air laut dan proyek percontohan akan menghasilkan prototipe yang siap untuk komersialisasi.
Konsul Jenderal Australia di Surabaya Glen Askew menegaskan kemitraan ini mampu menghadirkan solusi peningkatan kesejahteraan komunitas lokal.
“Kolaborasi antara Australia dan Indonesia tidak hanya mendorong kemajuan ilmu pengetahuan tetapi juga memperkuat hubungan antara masyarakat kita. Proyek ini memberikan solusi nyata yang meningkatkan kesejahteraan komunitas lokal sekaligus melindungi lingkungan kita,” ujarnya.
Akademisi UTM Wahyudi Agustiono mengatakan, dampak proyek ini mampu mempromosikan ketahanan ekonomi dan keberlanjutan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga yang bergantung pada pertanian garam tradisional.
Bahkan, katanya proyek ini turut memberdayakan perempuan dan meningkatkan produktivitas, sehingga dapat membantu semua pihak yang terlibat.
Wilayah pesisir Jawa Timur memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan, namun terdapat tantangan produksi tidak stabil dan keterbatasan akses teknologi.
Dengan mengintegrasikan budidaya rumput laut dan produksi garam berbasis tenaga surya, proyek ini diharapkan menjadi solusi terhadap masalah itu dan meningkatkan kualitas komoditas yang terlibat di dalamnya.
Baca juga: KKP: Produksi perikanan dan rumput laut 18,26 juta ton hingga Oktober
Baca juga: Merawat asa dari hamparan "padi bahari"
Baca juga: Produksi garam rakyat di Sumenep naik 17 ribu ton
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Indra Arief Pribadi
Copyright © ANTARA 2025