Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan kemitraan Pemerintah Indonesia dan Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI) tahap kedua akan lebih memperkuat inklusivitas gender.
"Yang tahap kedua ini, kami akan memperkuat lagi isu inklusivitas gender," ucap Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani dalam acara "MENTARI Day" di Jakarta, Kamis.
Kesetaraan gender tersebut terkait dengan keinginan kedua belah pihak, yakni Indonesia dan Inggris, untuk menciptakan program yang berkelanjutan.
Adapun capaian pada MENTARI tahap pertama, yakni pada proyek demonstrasi telah melahirkan 16 usaha kecil dengan 15 di antaranya didirikan oleh perempuan, melahirkan lima kelompok tani perempuan yang mengolah lahan tidak produktif seluas 7 hektare menjadi lahan budi daya serai, jahe, dan tanaman lainnya.
Pada proyek demonstrasi tersebut, MENTARI juga berhasil melatih 76 orang terkait gender dan inklusi, menyediakan pendekatan yang sensitif gender untuk elektrifikasi.
Dalam program tersebut, Eniya berharap dapat tercipta tokoh-tokoh lokal tanpa memandang gender di tiap-tiap desa.
Nantinya, tokoh-tokoh lokal tersebut bertugas untuk memelihara berbagai fasilitas yang dikembangkan dalam program MENTARI.
Program kemitraan pemerintah Indonesia dan Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (MENTARI) berhasil membangun rangkaian proyek energi bersih dengan total nilai mencapai 3,29 miliar poundsterling Inggris atau sekitar Rp72,7 triliun sejak diinisiasi pada 2020.
Rangkaian proyek senilai Rp72,7 triliun tersebut digunakan untuk membuat elektrifikasi pedesaan dan wilayah di luar jaringan, integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik, merintis solusi energi alternatif, pengarusutamaan gender dan inklusi, serta penerimaan dana penutupan kesenjangan kelayakan atau Viability Gap Fund (VGF).
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Matthew Downing juga menyampaikan bahwa proyek MENTARI juga berhasil memobilisasi potensi investasi sekitar lebih dari 900 juta poundsterling Inggris atau sekitar Rp19,9 triliun.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menuturkan bahwa pemerintah Indonesia akan berupaya agar proyek pada MENTARI 2 akan lebih ekonomis dari segi pendanaan, namun akan membawa dampak yang lebih besar, sembari memastikan keberlanjutan dari proyek yang sudah berjalan pada MENTARI 1.
Adapun MENTARI bertujuan untuk memberikan dukungan untuk mengembangkan kebijakan, mendukung proyek-proyek dan investasi energi terbarukan dengan praktik inklusif untuk mewujudkan transisi energi yang adil di Indonesia.
Baca juga: Program energi rendah karbon RI-Inggris capai investasi Rp72,7 T
Baca juga: Program kemitraan Indonesia-Inggris dukung transisi energi di NTT
Baca juga: Wemenlu Inggris gali informasi pengurangan emisi karbon di Kaltim
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.