Jakarta (ANTARA) - Direktur Persija Jakarta, Mohamad Prapanca, yakin seiring waktu larangan suporter tim tamu atau tandang akan dicabut oleh PSSI dan operator BRI Super League, PT I.League.
Namun ia mengingatkan bahwa hal itu membutuhkan waktu sebab masih ada beberapa catatan buruk saat para suporter tim tamu diizinkan mendampingi tim kesayangannya pada pertandingan-pertandingan Liga Indonesia yang sudah dimainkan.
“Idealnya selalu ada penonton tim tamu, mau di mana pun di dunia, tapi karena kita Indonesia nih, Liga Indonesia, berkali-kali setiap datang penonton tim tamu itu pasti ada keributan,” kata Prapanca pada acara Ngopi bareng Persija di Persija Cafe, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Bambang Pamungkas pastikan Rizky Ridho dipertahankan Persija
“Nah pesan saya sama teman-teman Jakmania, kalau andaikan menonton pertandingan tandang, tunjukkan bahwa kita suporter yang damai, ingin menikmati sepak bola, jadi biar kecintaan mereka satu, dan kita (suporter Persija) juga memberikan kontribusi (pembelian tiket) ke tuan rumah,” kata dia melanjutkan.
Persija telah dua kali melakukan pertandingan tandang pada BRI Super League 2025/2026, yakni melawan Persis Solo (16/8) dan Dewa United. Untuk pertandingan melawan Dewa, laga itu dimainkan tanpa penonton, namun pada pertandingan melawan Persis, terdapat ratusan penggemar Persija yang menyaksikan pertandingan itu secara langsung di Stadion Manahan, Surakarta.
Atas apa yang dinilai sebagai pelanggaran itu, Persija dijatuhi denda Rp 25juta oleh Komite Disiplin PSSI.
Pada Musim ini operator liga yakni I.League masih memberlakukan larangan suporter untuk mendampingi tim kesayangannya pada laga-laga tandang. Larangan kehadiran suporter tim tamu sudah diberlakukan sejak pecahnya tragedi Kanjuruhan pada 2022.
Baca juga: Persija Jakarta menunjuk Bambang Pamungkas sebagai direktur olahraga
Namun berkali-kali pula peraturan itu dilanggar oleh kelompok-kelompok suporter, yang berakibat baik tim tuan rumah maupun tim tamu dijatuhi denda.
Prapanca menilai kelompok suporter Persija yakni Jakmania telah melakukan banyak upaya untuk menampilkan diri sebagai suporter yang baik, baik pada pertandingan kandang maupun tandang.
“Jakmania membuktikan untuk tidak melakukan keributan, perkelahian atau perusakan.
dan ini karena edukasi yang harus berjalan, memang tidak secepat itu, tapi pelan-pelan,” ujar Prapanca.
“Tapi selama kita bisa buktikan, saya yakin pelan-pelan mudah-mudahan dari pihak federasi bisa mulai mengizinkan, mungkin cuma misalkan 500 (tiket penonton tandang) dulu, 1.000 (tiket tandang) tapi kan ya kita harus buktikan dulu, biar nanti dari federasi bisa oh oke nih,” ujarnya.
Baca juga: Mauricio Souza sebut Persija harus siap tanding dalam kondisi apa pun
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.