Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta agar jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakartahadir dan membantu proses penanganan rumah-rumah yang terbakar di Kelurahan Tangki, Tamansari, Jakarta Barat.
Menurut dia, sebagian rumah di daerah tersebut merupakan bangunan yang dulunya masuk dalam program Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) pada 2018.
“Rumah di sini sebagian adalah HGB (Hak Guna Bangunan), SHM (Sertifikat Hak Milik), yang dulu mereka ikut program Prona pada tahun 2018. Saya akan mendalami ini. Pemerintah Jakarta harus hadir untuk membantu penanganan rumah-rumah yang sebagian terbakar,” ujar Pramono usai meninjau lokasi kebakaran di Tamansari, Jakarta Barat, Selasa.
Lebih lanjut, dia menjelaskan saat ini belum ada rencana untuk merelokasi warga yang terdampak kebakaran itu ke rumah susun (rusun). Dia mengatakan sebagian besar masyarakat masih ingin tinggal di rumah lama mereka.
Untuk itu, dia menegaskan Pemprov DKI saat ini lebih berfokus untuk membantu memulihkan dokumen-dokumen penting warga yang terbakar, misalnya surat tanah dan lainnya.
“Jadi, daerah ini berbeda dengan daerah lain. Yang kebakar selama ini kan tidak ada surat-suratnya. Kalau di sini hampir sebagian besar punya surat-surat. Dulu ada program Prona tahun 2018. Sehingga pasti mereka akan minta untuk bertahan di sini,” kata Pramono.
Selain pemulihan dokumen, dia menjelaskan Pemprov DKI juga berfokus untuk memenuhi kebutuhan korban, terutama lansia dan anak-anak.
Saat meninjau lokasi kebakaran, dia mengungkapkan sebagian masyarakat mengeluhkan kekurangan popok untuk anak-anak mereka.
Pramono pun berkoordinasi dengan jajarannya untuk memastikan seluruh kebutuhan harian warga yang terdampak kebakaran itu segera terpenuhi.
Baca juga: PMI Jakbar salurkan bantuan bagi korban kebakaran di Tamansari
Baca juga: Pemkot Jakbar pastikan kebutuhan korban kebakaran Tamansari terpenuhi
Baca juga: Lurah Tangki ajukan pembangunan hunian vertikal bagi korban kebakaran
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
