Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinan terhadap sikap sejumlah kalangan yang dinilai terus mencari kesalahan pemerintah, meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk menghadirkan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan rakyat.
Hal itu dikatakan Prabowo saat berpidato pada puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat.
"Orang-orang pintar yang bisa bicara, mengejek, mencari kesalahan terus, tidak bisa membuat jembatan, tidak bisa menciptakan lapangan kerja, tidak bisa menjamin beras ada, tidak bisa menjamin elpiji ada, tidak bisa menjamin BBM ada, tidak bisa menjamin apa-apa," kata Presiden.
"Saya kadang-kadang prihatin, Saya sedih selalu menimbulkan rasa tidak percaya," imbuhnya.
Dalam pandangannya, pemerintah saat ini terus berupaya bekerja berdasarkan perencanaan dan perhitungan yang ditujukan untuk masyarakat.
Baca juga: Prabowo bantah julukan “Rambo Podium” soal ketegasan hukum
Prabowo menilai kabinet yang dipimpinnya telah menunjukkan kinerja yang menggambarkan komitmen untuk bekerja demi kepentingan masyarakat
Presiden menyebut adanya pihak-pihak yang terus mengkritik tanpa memberikan kontribusi telah memunculkan rasa tidak percaya di tengah masyarakat.
Meskipun demikian, Presiden menegaskan bahwa kondisi tersebut merupakan bagian dari dinamika dalam sistem demokrasi.
"Tapi tidak ada masalah, biarlah, ini demokrasi," ucap Kepala Negara.
Dalam kesempatan itu, Prabowo turut menyampaikan apresiasi terhadap Partai Golkar yang telah menjadi mitra strategis dalam memperkuat kinerja pemerintahan selama setahun terakhir.
Presiden mengakui kontribusi nyata para kader Golkar yang bekerja solid di pemerintahan. Dirinya menggambarkan sinergi itu layaknya sebuah tim sepak bola yang intuitif memahami arah permainan bahkan sebelum diberi instruksi.
Baca juga: Buktikan keberhasilan MBG, Prabowo: Sudah 49 juta penerima manfaat
Presiden menambahkan bahwa fondasi utama pemerintahan saat ini adalah komitmen untuk menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 secara "murni dan konsekuen".
Prabowo menyampaikan terima kasih kepada para ulama dan tokoh agama yang terus mengingatkannya untuk memegang teguh amanat konstitusi.
Kepala Negara menyebut UUD 1945 bukan sekadar mantra politik, tetapi pedoman yang harus dijalankan secara nyata, terutama pasal-pasal fundamental seperti Pasal 33 yang mengatur perekonomian nasional.
Presiden menegaskan bahwa keberhasilan negara hanya dapat dicapai melalui persatuan, keberanian politik, dan pelaksanaan konstitusi tanpa ragu.
"Kalau saya punya keyakinan, kalau kita laksanakan Pasal 33, kita laksanakan semua pasal di Undang-Undang Dasar 1945, pasti kita berhasil," katanya.
Baca juga: Prabowo serukan swasembada untuk hadapi guncangan dunia
Baca juga: Prabowo tegaskan olahraga sebagai cerminan jiwa bangsa yang kuat
Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































