Prabowo: Politik Indonesia harus bercirikan jati diri bangsa

2 days ago 7

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa politik Indonesia harus dibangun berdasarkan jati diri bangsa dan tidak meniru negara lain.

Dalam pidato puncak HUT Ke-61 Partai Golkar di Jakarta, Jumat, Prabowo menekankan pentingnya paradigma baru politik nasional yang sesuai dengan karakter Indonesia.

"Paradigma baru politik kita sekarang, harus politik yang khas Indonesia. Kita tidak bisa ikut politik-politik negara lain, belum tentu demokrasi di Barat cocok sama kita," ujar Prabowo.

Presiden menyampaikan Indonesia tidak bisa secara mentah-mentah mengadopsi sistem politik dari negara lain. Menurutnya, demokrasi dari belahan dunia lain, belum tentu sesuai dengan kondisi sosial dan budaya tanah air.

Ia pun menyinggung negara yang pernah menjajah Indonesia, namun kini mengajarkan soal demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).

"Dia ngajarin demokrasi ke kita, padahal dia yang menjajah kita ratusan tahun, dia ajarin HAM ke kita, dia yang melanggar HAM. Jadi, ya rupanya demokrasi, HAM, itu sesuai selera. Kalau cocok sama selera mereka, baru diributkan," katanya.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan pentingnya keyakinan pada kemampuan bangsa sendiri. Menurutnya, politik Indonesia harus berlandaskan kebanggaan terhadap sejarah dan perjuangan bangsa.

Selain itu, Prabowo juga menegaskan bahwa demokrasi Indonesia harus memiliki ciri khas, yakni persaingan sehat saat kontestasi, namun bersatu dan bergotong royong setelahnya.

"Demokrasi kita pun harus kita cari jalan terbaik sendiri. Sekali lagi saya sampaikan keyakinan saya, politik demokrasi Indonesia harus bercirikan, persaingan pada saat bersaing (pemilu), begitu selesai bersaing, bersatu, kompak gotong royong kerjasama," imbuhnya.

Prabowo pun mengajak seluruh pihak untuk fokus melihat ke tantangan masa kini dan masa depan dan selalu berpihak kepada rakyat.

Baca juga: Prabowo apresiasi Golkar sebagai mitra strategis setahun terakhir

Baca juga: Prabowo serukan swasembada untuk hadapi guncangan dunia

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia / Mentari Dwi Gayati
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |