Prabowo: Indonesia dan Vietnam ingin jadi negara maju pada 2045

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Vietnam sama-sama ingin menjadi negara maju pada tahun 2045 yang juga bertepatan saat dua negara mencapai usia 100 tahun.

Tidak hanya visi yang sama, Presiden Prabowo melanjutkan dua negara juga mempunyai sejarah yang sama, yaitu sejarah melawan imperialisme dan penjajahan yang berlangsung selama ratusan tahun.

"Dengan nilai dan sejarah yang sama, kami punya tujuan dan visi yang sama. Kami ingin menjadi negara maju pada 2045, 100 tahun kita merdeka," kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

Oleh karena itu, Presiden Prabowo menegaskan Indonesia dan Vietnam sepakat untuk meningkatkan kemitraan menjadi kerja sama yang komprehensif.

"Kami benar-benar ingin perkuat dan lakukan kerja sama di hampir semua bidang, politik, ekonomi, hankam (pertahanan dan keamanan), bidang rakyat ke rakyat, pertukaran kunjungan di bidang pendidikan dan sains," kata Presiden Prabowo.

Baca juga: Presiden Prabowo terima kunjungan Sekjen PKV To Lam di Istana Merdeka

Pada kesempatan sama, Presiden menekankan Indonesia dan Vietnam sepakat pentingnya menjaga stabilitas dan perdamaian.

"Perdamaian dan stabilitas adalah kunci daripada kemakmuran regional," kata Prabowo.

Sekjen Partai Komunis Vietnam To Lam beserta istrinya Ngo Phu'o'ng Ly di Jakarta pada 9–11 Maret 2025 dalam rangka kunjungan kenegaraan, yang juga bertepatan dengan peringatan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Vietnam.

Kedatangan To Lam disambut dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka oleh Presiden Prabowo, Senin sore.

Keduanya kemudian bertemu empat mata (tête-à-tête), yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral antara delegasi Indonesia dan delegasi Vietnam.

Delegasi dari Indonesia mencakup, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Brian Yuliarto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Baca juga: Kemhan RI dan Vietnam perkuat kerja sama bidang persenjataan

Baca juga: Sekjen ASEAN: Kunjungan To Lam tandai komitmen Vietnam

Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Livia Kristianti
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |