Prabowo heran ada direksi BUMN berlaku bak raja, padahal bisa dicopot

3 weeks ago 6

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menyatakan heran ada direksi badan usaha milik negara (BUMN) yang berlaku bak raja dalam memimpin perusahaan yang sejatinya milik negara.

Prabowo kemudian memperingatkan direksi-direksi BUMN yang bertingkah demikian untuk merenungkan kembali posisi mereka itu dapat diganti oleh siapa saja dan kapan saja.

"Di Indonesia ini, saya kasih tahu ya, there is no one that cannot be replaced. Tidak ada orang yang tidak bisa diganti, termasuk Presiden Republik Indonesia. Kalau saya nggak bener, kalau saya brengsek, saya bisa diganti. Nggak ada orang yang tidak bisa diganti. Bupati nggak beres, bupati bisa diganti. Ada itu direksi-direksi BUMN merasa kayak jadi raja aja, kayak perusahaannya punya neneknya sendiri," kata Presiden Prabowo saat berbicara dalam acara pembukaan Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis.

Pada kesempatan sama, Prabowo langsung memanggil Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mengusut dan memeriksa manakala ada direksi-direksi BUMN yang dicurigai melanggar aturan.

"Jaksa Agung, ada Jaksa Agung. Jaksa Agung banyak pekerjaan ini," ujar Presiden.

Baca juga: Prabowo perintahkan Danantara hapus tantiem direksi BUMN jika rugi

Presiden kembali menyebut dengan terbentuknya Badan Penyelenggara Investasi (BPI) Danantara, yang merupakan sovereign wealth fund-nya Indonesia, aset-aset milik negara yang semula tercecer saat ini terkumpul menjadi satu.

"Seribu miliar dolar (AS) sovereign wealth fund​​​​​​​ kita, sekarang, mungkin ke-5 ya, ke-5 di dunia. Norway, China -- China itu sebetulnya punya tiga--, Abu Dhabi, baru kita. Tidak main-main, selama ini tercecer nggak jelas dan banyak yang tidak baik manajemennya," kata Prabowo.

Oleh karena itu, Presiden menegaskan dirinya tegas ingin membereskan tata kelola BUMN dan manajemen BUMN yang ternyata tidak sesuai aturan serta boros.

"Kemarin saya hilangkan tantiem. Tantiem pun saya enggak jelas apa arti tantiem. Rupanya saya cek itu bahasa Belanda, bahasa Belanda, tantiem itu artinya bonus. Kenapa sih nggak pakai istilah sederhana, bonus gitu loh. Yang repot, perusahaan rugi dikasih bonus komisarisnya. Enak di lo, nggak enak di rakyat, no! coret! Yang nggak mau, alhamdulillah. You nggak mau, out! Get out! Banyak anak muda yang mau masuk (memimpin BUMN, red.)," ujar Presiden Prabowo.​​​​​​​

Baca juga: Prabowo: Jika BUMN setor 50 miliar dolar AS, APBN tak akan defisit

Baca juga: Danantara pastikan aturan tantiem direksi dan komisaris sudah berjalan

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |