Beijing (ANTARA) - Stasiun luar angkasa China mengirimkan batch sampel terbaru untuk penelitian. Menandai pemindahan material kesembilan dari laboratorium yang mengorbit tersebut, kapsul pembawa pulang (return capsule) Shenzhou-21 berhasil membawa pulang sampel dari eksperimen di bidang ilmu hayati antariksa, ilmu material, dan penelitian pembakaran.
Setelah pendaratan, tikus-tikus yang digunakan dalam eksperimen ilmu hayati langsung menjalani pemrosesan di lapangan. Para peneliti akan menganalisis perilaku serta indikator fisiologis dan biokimia utama mereka untuk memahami respons stres dan mekanisme adaptasi hewan tersebut terhadap kondisi penerbangan antariksa. Temuan ini akan memberikan wawasan penting tentang bagaimana lingkungan luar angkasa memengaruhi organisme hidup, menurut CSU.
Sampel biologis lainnya, termasuk ikan zebra, lumut tanduk (hornwort), streptomyces, planaria, dan organoid otak, beserta sejumlah sampel eksperimen ilmu material dan pembakaran terpilih, telah dikirim ke CSU di Beijing pada Sabtu (15/11) pukul 00:40 waktu setempat. Setelah pemeriksaan status awal, spesimen-spesimen ini kemudian diserahkan kepada tim peneliti untuk diteliti lebih lanjut. Sampel lainnya akan dikirim ke Beijing bersama kapsul pembawa pulang Shenzhou-21.
Selanjutnya, para ilmuwan akan melakukan pengurutan transkriptom pada sampel-sampel sel yang diambil untuk menyelidiki perubahan yang disebabkan oleh kondisi mikrogravitasi, mengidentifikasi mekanisme biologis penting, dan target-target intervensi potensial. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi bagi pengembangan strategi baru untuk mencegah dan mengobati penyakit terkait.
Untuk sampel ilmu material yang dibawa pulang, seperti aloi tungsten-hafnium, material magnetik lunak, dan kristal tunggal relaksor ferroelektrik (relaxor ferroelectric), para peneliti akan menganalisis mikrostruktur, komposisi kimia, dan distribusi unsur, papar CSU.
Analisis-analisis ini akan menjelaskan bagaimana gravitasi memengaruhi pertumbuhan material, segregasi komposisi, ketidaksempurnaan solidifikasi, dan kinerja keseluruhan, sekaligus mengungkap kinerja material dalam kondisi antariksa.
Hasilnya diharapkan dapat memajukan sejumlah aplikasi, termasuk material pelindung untuk sel surya berkinerja tinggi, serat optik tahan radiasi dengan penguatan tinggi, dan teknik pemrosesan material inovatif untuk infrastruktur Bulan. Perkembangan ini akan memberikan dukungan teoretis dan teknis yang penting bagi komunikasi satelit dan eksplorasi antariksa.
Menyusul pemulangan sampel-sampel eksperimen pembakaran, termasuk alat pembakar (burner), pelat pengumpulan jelaga (soot collection plates), dan penutup, para ilmuwan akan menganalisis nanomaterial semikonduktor yang disintesis melalui nyala api, sampel jelaga, serta karakteristik pembentukan partikel karbon nano, menurut CSU.
Hasil dari penelitian ini dapat membuat kemajuan dalam sintesis api ekstraterestrial dari nanomaterial, sistem energi baru, keselamatan kebakaran di luar angkasa, dan produksi nanokarbon fungsional.
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































