Jakarta (ANTARA) - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) meluncurkan "Deteksi dini transaksi keuangan mencurigakan pada Program Makan Bergizi Gratis (Detak MBG)" untuk memperkuat pengawasan dana publik program prioritas nasional tersebut.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dalam peluncuran Detak MBG di Jakarta, Kamis, mengatakan Detak MBG wujud amanat Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengantisipasi penyalahgunaan dana publik dalam pelaksanaan program MBG.
“Presiden mengamanatkan agar pemerintah menjaga setiap rupiah uang rakyat," katanya.
Ia menambahkan Detak MBG merupakan kerja sama antara PPATK, BGN, dan perbankan dalam memantau transaksi keuangan mencurigakan (TKM) guna melakukan deteksi dini terhadap penyalahgunaan dana dalam program MBG.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Joko Pramono mengemukakan Detak MBG sejalan dengan program jangka pendek KPK, yaitu menjaga anggaran pemerintah agar tidak dikorupsi.
Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo menjelaskan BGN menyambut baik Detak MBG karena akan membentuk tata kelola yang baik dan terpadu untuk memastikan pelaksanaan program MBG berjalan akuntabel serta bebas dari penyalahgunaan dana.
Baca juga: BPOM siapkan uji laboratorium soal ompreng MBG mengandung minyak babi
Detak MBG akan membantu mendeteksi penyalahgunaan anggaran sehingga kerugian negara dapat diminimalkan, menjaga integritas program strategis pemerintah, memperkuat transparansi dan akuntabilitas, serta mencegah tindak pidana lanjutan, seperti korupsi dan pencucian uang.
Kepala Lembaga Administrasi Negara Muhammad Taufiq mengapresiasi Detak MBG yang dapat mendobrak inovasi dalam pengawasan penyaluran dana di program pemerintah.
Menurut dia, program tersebut menuntut PPATK bekerja secara kolaboratif dengan instansi lain, tidak hanya BGN atau KPK, tetapi juga dengan sektor industri keuangan.
“Semoga program Detak MBG ini dapat semakin menumbuhkan rasa kepercayaan masyarakat," ujarnya.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyatini mendukung program Detak MBG yang digagas PPATK.
“Kami berharap ke depan Detak MBG ini dapat digabungkan dengan INAgov, agar sistem ini dapat dikolaborasikan dengan sistem dari instansi lain," katanya.
Ia mengatakan program MBG bukan sekadar program sumbangan dari pemerintah, melainkan upaya membangun generasi muda Indonesia yang berkualitas sejak dini.
“Dukungan dari Detak MBG ini, diharapkan dapat membantu Program MBG dapat berjalan dengan optimal dan terhindar dari penyalahgunaan dana," katanya.
Baca juga: PPATK paparkan temuan anomali rekening penerima bansos semester I 2025
Baca juga: PPATK: Transaksi deposit judol turun usai pemblokiran rekening pasif
Baca juga: Kadin-BGN menghadirkan SPPG Gotong Royong siap layani 24 ribu penerima
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.