Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) siap memberdayakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang dimiliki dalam mendukung cita-cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Astacita.
Pesan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum ISNU Kamaruddin Amin dalam "Momen Halaqah, Pelantikan, dan Mukernas PP ISNU 2025-2030" di Jakarta, Rabu.
"Halaqah ini bukan hanya seremonial, tetapi menjadi komitmen kami untuk bergerak memberdayakan SDM yang kami miliki untuk memberikan dampak bagi tercapainya Indonesia Emas," kata Kamaruddin dikutip dari keterangan resminya.
Adapun, halaqah yang dibuka Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar tersebut menjadi titik awal program kerja kepengurusan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) tersebut dijalankan.
Dengan kekuatan ribuan sarjana NU yang berada dalam naungan ISNU, Kamaruddin mengharapkan langkah organisasi yang dipimpinnya bisa memberikan kontribusi nyata menyukseskan Astacita.
Sebelum menggelar halaqah tersebut, pra-program ISNU sebenarnya telah dilakukan dengan menggelar serangkaian diskusi dengan tajuk ISNU Forum Investment on Trade.
Tujuannya, untuk bisa mendorong peningkatan ekonomi dan investasi dunia luar ke Indonesia.
Selain itu, forum tersebut juga mengajak kepada investor-investor asing untuk mau menanamkan modalnya di Indonesia. Untuk itu, tokoh-tokoh internasional dihadirkan dalam acara ISNU forum tersebut.
Beberapa tokoh, pengusaha dan investor dari luar negeri yang hadir dalam ISNU Forum, di antaranya Chairman Mitra Global & Binwan Group) Sohail Sattar Quraeshi, Founder Danny Darussalam Tax Center/DDTC Darussalam, pengusaha Lucia Liaw, Guru Besar Hukum dan Politik Perpajakan Nasional Prof. Edi Slamet Irianto, Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun, dan tokoh-tokoh lainnya.
Baca juga: PP ISNU: BUMNU disiapkan jadi bagian sistem ekonomi nasional
Baca juga: PP ISNU dorong aliansi global demi penguatan ekonomi Indonesia
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
