Palembang (ANTARA) - Aparat Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) mengamankan sebanyak 50 orang pelaku perusakan fasilitas gedung DPRD Sumsel dan Ditlantas Polda Sumsel yang berada di Jalan Pom IX, Kota Palembang.
Kapolda Sumsel Irjen pol Andi Rian Ryacudu saat diwawancarai di Palembang, Minggu, mengatakan dirinya bersama dengan Gubernur Sumsel dan Pangdam II/Sriwijaya telah meninjau lokasi kejadian. Dari hasil tinjauan situasi mulai berangsur kondusif.
Ia menjelaskan dari peristiwa tersebut, pihaknya juga telah mengamankan sebanyak 50 orang pelaku perusakan fasilitas gedung DPRD Sumsel dan Ditlantas Polda Sumsel.
“Bahkan ada yang masih usia belia. Ini sangat disayangkan. Kami akan berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua untuk pembinaan lebih lanjut,” jelasnya.
Kerusuhan mengakibatkan sejumlah fasilitas dirusak. Gedung DPRD Sumsel, pos jaga Ditlantas Polda Sumsel, hingga dua mobil patroli mengalami kerusakan parah. Polisi juga menemukan serpihan botol molotov di lokasi kejadian.
“Apakah itu dipersiapkan atau ada provokator, saat ini sedang kita dalami,” ujarnya.
Baca juga: Lobi Gedung DPRD Jabar rusak akibat dibobol pendemo
Selain kerugian materiil, beberapa anggota kepolisian juga sempat terluka akibat lemparan benda keras. Namun, kondisi mereka kini sudah mendapat perawatan.
Guna mengantisipasi aksi susulan, pihaknya bersama TNI telah menyiagakan sekitar 5 ribu personel gabungan di Palembang maupun daerah lain seperti Lubuklinggau, Baturaja, dan OKU.
“Semua kita kawal, kita pastikan jangan sampai disusupi provokator. Intinya, mari kita jaga Palembang tetap kondusif. Sumsel dikenal sebagai daerah zero conflict, dan itu harus kita pertahankan bersama,” kata Kapolda Sumsel.
Baca juga: Gedung DPRD dan Ditlantas Polda Sumsel dirusak oleh perusuh
Baca juga: 138 demonstran ditangkap polisi saat aksi di DPRD Bali
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.