Polda Kalsel wujudkan ketahanan pangan

1 hour ago 2

Banjarbaru (ANTARA) - Polisi dan pangan merupakan dua hal yang berbeda tugas dan bidang.

Jika polisi memiliki tugas pokok memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta menegakkan hukum maka pangan merupakan bidang yang mencakup hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.

Namun sejak era reformasi dan terbitnya Undang-Undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia maka tugas polisi begitu luas dan dinamis mengikuti perubahan dan tuntutan zaman.

Pemerintah senantiasa membutuhkan Polri dalam mendukung setiap kebijakannya.

Terkait kebijakan Presiden Prabowo Subianto mendorong kemandirian bangsa lewat swasembada pangan sebagaimana tercantum dalam 8 misi atau Asta Cita, Polda Kalsel sejak Desember 2024 mencanangkan penanaman jagung di lahan seluas 120 hektare.

Langkah ini menjadi bagian dari penanaman jagung satu juta hektare serentak nasional yang dicanangkan kepolisian dan kementerian pertanian.

Lahan yang ditanami itu berada di Jalan Gubernur Syarkawi Km 5, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar. Kawasan itu bukanlah lahan pertanian subur, melainkan berupa padang rumput yang setiap musim kemarau terbakar.

Sebagaimana pembukaan lahan baru, kerja keras harus dilakukan untuk pembuatan akses jalan dan pengairan dengan membangun kanal-kanal hingga proses penanaman.

Tim ahli dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) digandeng untuk pengerjaan itu. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kalsel membantu mesin pemanen jagung otomatis serta bantuan swasta untuk mesin pemungut biji dan alat pengering.

Salah satu yang paling menjadi pertahian adalah kondisi tanah asam yang memiliki tingkat keasaman (pH) di bawah 5. Sedangkan untuk budidaya tanaman jagung memerlukan paling tidak pH 5,5.

Penetralan pH tanah dilakukan untuk pertumbuhan jagung yang optimal termasuk pengendalian air yang berlebih.

Tanah yang ditanami jagung itu miliki seorang pengusaha yang bersedia menyiapkan lahan tidurnya yang selama ini hanya dibiarkan terbengkalai.

Terbengkalainya area ini bukan tanpa alasan. Tanahnya tidak subur untuk dijadikan pertanian lantaran merupakan ekosistem lahan basah yang didominasi vegetasi toleran terhadap pohon, semak, dan rumput dengan tanah yang jenuh air.

Tim Satgas Pangan pun dibentuk Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan untuk menyukseskan program budidaya jagung di rawa itu.

Targetnya tidak main-main, bisa panen tiga kali dalam setahun dengan produksi jagung diproyeksikan tembus 6.000 ton.

Kontribusi hasil panen itu menurut Kapolda bisa membantu memenuhi kebutuhan stok jagung Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Selatan yang mencapai 9.500 ton per tahun.

Memasuki akhir bulan September 2025, tanda-tanda keberhasilan kegiatan itu tampak.

Pada panen raya jagung serentak kuartal III secara nasional oleh Kapolri, di penghujung September, Polda Kalsel berhasil berkontribusi dengan menghasilkan 700 ton jagung.

Sebelumnya pada kuartal pertama menghasilkan 275,5 ton dan 768,56 ton pada kuartal kedua.

Kapolda optimis di akhir tahun nanti atau kuartal keempat panen jagung bisa mencapai 3.100 ton.

"Kami sudah petakan ada sekitar 5.400 hektare lahan tidur siap digarap di berbagai wilayah kabupaten jadi ladang jagung," ucap Yudha.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan mengecek kualitas jagung yang dipanen di lahan basah Jalan Gubernur Syarkawi Km 5, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Sabtu (27/9/2025). (ANTARA/Firman)

Hasil pangan bantu mahasiswa

Beragam langkah mendukung program ketahanan dan swasembada pangan telah dilakukan Polda Kalsel.

Tak hanya produksi jagung, Polda Kalsel juga membangun 10 green house yang menghasilkan berbagai tanaman hortikultura seperti pakcoy, selada air, seledri, cabai, terong dan melon.

Di sektor perikanan, 26 kolam bioflok dibangun untuk budidaya ikan gabus termasuk membantu pendirian 40 kolam bioflok untuk dua pondok pesantren.

Kemudian bidang peternakan, Polda Kalsel bekerja sama dengan ULM dan PT Antang Gunung Meratus (AGM) mengembangkan program peternakan sapi di Pusat Penelitian dan Teknologi Agripeka, Kabupaten Tanah Laut.

Di sini ditempatkan 200 sapi untuk mendukung ketahanan pangan khususnya produksi daging.

ULM juga mendukung inisiasi Kapolda ini dengan penyediaan kebun pendidikan seluas 4481,6 meter persegi dikelola Fakultas Pertanian yang digunakan untuk pengembangan peternakan sapi dan penyediaan pakan sehat.

Hasil dari program ini disalurkan ke ULM untuk mendukung pendidikan, terutama bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan keuangan.

Kerja sama ini merupakan bagian dari inisiatif Polda Kalsel untuk memajukan kesejahteraan masyarakat melalui kolaborasi dengan perguruan tinggi dan sektor swasta.

Alhasil, program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menciptakan manfaat sosial dan pendidikan yang berkelanjutan di Kalsel.

Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri menilai inovasi bidang pangan yang dilakukan kepolisian telah mewujudkan sosok polisi yang benar-benar dicintai masyarakat sebagaimana tugasnya memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

"Saya kagum dengan sosok Pak Yudha, beliau benar-benar komitmen mendukung program pangan ini totalitas sangat terlihat dari apa yang telah dilakukannya," ucap Prof Alim.

Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan menjelaskan ke Gubernur Kalsel Muhidin saat penyaluran beras SPHP oleh Satgas Pangan Polda Kalsel. (ANTARA/Firman)

Optimalisasi beras SPHP

Selain membuka lahan jagung, Polda Kalsel juga membantu penyaluran beras lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Bantuan polisi itu agar penyalurannya lebih optimal ke masyarakat.

Penjualan beras milik Perum Bulog itu untuk menjaga daya beli dan mengendalikan harga beras di pasaran sekaligus menekan inflasi.

Gerakan Pangan Murah yang digelar Satgas Pangan Polda Kalsel kerap diserbu masyarakat. Berbagai lokasi strategis dan pusat keramaian pun disasar agar penjualannya optimal sesuai target.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Selatan Muhammad Akbar Said mengaku sangat terbantu dengan kontribusi Polda Kalsel menyalurkan beras SPHP.

Apalagi Bulog menargetkan 25 ribu ton beras SPHP terjual ke masyarakat di Kalsel tahun ini dan telah tersalur sekitar 7 ton hingga 10 ribu ton hingga kini.

Ketahanan dan swasembada pangan menjadi bagian dari upaya menciptakan kemandirian bangsa lewat kedaulatan pangan.Program luhur dari pemerintah ini hanya bisa terwujud jika semuanya bergerak.

Editor: Sapto Heru Purnomojoyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |