Purwokerto (ANTARA) - Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menilai keikutsertaan Purwokerto dalam agenda Bank Jateng Friendship Run sebagai pendukung Borobudur Marathon 2025 akan memperkuat potensi Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sebagai destinasi pariwisata berbasis sport tourism dan ekonomi kreatif.
“Alhamdulillah Purwokerto dipilih menjadi salah satu lokasi supporting event (pendukung kegiatan) untuk mendukung Borobudur Marathon 2025,” katanya seusai pelepasan peserta Friendship Run di Alun-Alun Purwokerto, Minggu pagi.
Ia mengharapkan kegiatan-kegiatan semacam itu dapat terus berlanjut di Purwokerto, tidak hanya sebatas ajang lari.
Baca juga: 10.500 pelari bakal ramaikan Borobudur Marathon 2025
Ia pun mencontohkan agenda sebelumnya berupa balap sepeda Tour of Baturaden yang digelar pada awal September 2205.
Menurut dia, ajang tersebut seharusnya mampu menarik peserta hingga tingkat Asia-Pasifik.
“Namun karena kendala keamanan, jumlah peserta (Tour of Baturraden) hanya 60-an,” katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan manfaat langsung yang didapat dari penyelenggaraan kegiatan seperti itu sangat signifikan, terutama bagi sektor UMKM dan perhotelan.
“Manfaatnya jelas, UMKM terbantu, hotel-hotel tingkat hunian juga naik. Itu sebabnya Purwokerto harus tetap damai agar event besar bisa terus terselenggara,” kata Bupati menegaskan.
Sementara perwakilan penyelenggaraan Borobudur Marathon 2025, Antonius Tomy Trinugroho menilai Purwokerto sangat potensial untuk mendukung Borobudur Marathon 2025 yang akan digelar di Kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, 16 November 2025.
"Kami berpandangan bahwa Purwokerto sangat potensial, komunitas larinya cukup kuat dan bisa mendukung nanti saat Borobudur Marathon nanti,” kata dia yang juga Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas.
Baca juga: Baturraden Forest Run jadi sarana promosi wisata alam Banyumas
Ia mengatakan berdasarkan data, jumlah peserta Friendship Run di Purwokerto yang menempuh jarak 5 kilometer itu mencapai kisaran 1.000 pelari dari berbagai komunitas.
Menurut dia, Borobudur Marathon pun selalu menjadi magnet bagi pelari karena jumlah peserta pada tahun 2024 mencapai 10 ribu orang dan tahun ini diperkirakan jumlahnya lebih banyak.
"Borobudur Marathon ibaratnya sudah menjadi 'lebarannya' pelari,” katanya.
Terkait dengan kehadiran sejumlah peserta yang menggunakan kostum unik, dia mengatakan hal itu merupakan salah satu ciri khas yang selalu ada untuk menambah daya tarik.
Oleh karena itu, Tomy mengharapkan setiap daerah dapat menonjolkan keunikan kostumnya masing-masing.
Salah peserta asal Cilongok, Banyumas, Bagus Dwi Rahman mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut karena suasana yang seru, meriah, dan ramai.
Bahkan, siswa kelas 10 salah satu sekolah menengah atas di Banyumas itu menjadi pencapai garis finis tercepat dengan catatan waktu 19 menit 34 detik.
“Saya selalu latihan secara rutin dan catatan waktu tercepat pada event serupa sebesar 18 menit. Alhamdulillah saya juga pernah juara 1 dalam Popda Tingkat Kabupaten Banyumas,” kata Bagus yang bercita-cita menjadi polisi.
Baca juga: Resta Friendship Trail Run 2025 angkat sport tourism Jateng
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.