Polda Jatim akan libatkan ahli bantu evakuasi korban Al Khoziny

2 hours ago 2
"Kalau reruntuhan diangkat masih belum memungkinkan, tadi pagi masih ada pergerakan bangunan. Ini yang perlu dipastikan bersama ahli konstruksi dari ITS,"

Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Jatim akan segera berkoordinasi dan melibatkan ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk membantu proses evakuasi korban yang terjebak di reruntuhan gedung mushala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur.

"Kalau reruntuhan diangkat masih belum memungkinkan, tadi pagi masih ada pergerakan bangunan. Ini yang perlu dipastikan bersama ahli konstruksi dari ITS," kata Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Nanang Avianto saat mengunjungi lokasi kejadian di Sidoarjo, Selasa.

Nanang menyebutkan pelibatan ahli konstruksi tersebut merupakan upaya kepolisian guna menentukan langkah terukur untuk membantu tim SAR gabungan dalam melaksanakan proses evakuasi terhadap para korban yang masih tertimbun.

Ia mengatakan jika diperlukan maka polisi juga akan mengerahkan alat berat jenis crane untuk mengangkat reruntuhan.

Selain itu, Nanang menjelaskan dari hasil pantauan tim kepolisian di lapangan diketahui petugas sempat melakukan kontak dengan empat korban yang tertimbun reruntuhan.

Baca juga: Basarnas Yogyakarta kirim tim evakuasi korban ponpes ambruk Sidoarjo

Baca juga: Basarnas perkirakan 38 santri Al Khoziny masih terjebak reruntuhan

Baca juga: Tujuh santri Ponpes Al Khoziny masih terjebak runtuhan mushala ambruk

Ia menuturkan seluruh pihak terus mengupayakan langkah untuk menyalurkan bantuan oksigen dan minuman kepada empat korban tersebut.

Hingga kini, ratusan keluarga korban bertahan di wilayah sekitar posko SAR dan menunggu kepastian keadaan korban yang masih tertimbun.

Berdasarkan keterangan Badan SAR Nasional (Basarnas), diperkirakan ada 38 santri yang masih tertimbun reruntuhan. Basarnas menerima informasi dari pihak pondok pesantren terdapat kurang lebih sebanyak 140 santri yang menjadi korban dengan 102 di antaranya telah dievakuasi.

Dari 102 santri yang berhasil dievakuasi, 91 diantaranya melakukan evakuasi mandiri sesaat setelah kejadian. Sementara 11 lainnya berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan sejak proses evakuasi dimulai pada Senin (29/9) petang.

Dari 11 santri yang berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan tersebut, satu diantaranya terkonfirmasi meninggal dunia setelah sempat di bawa ke Rumah Sakit Islam Siti Hajar Sidoarjo.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |